Dalam berbagai peristiwa konflik regional dan global, pemerintah Indonesia secara konsisten menyerukan perdamaian di antara kelompok-kelompok yang berseberangan, tanpa menyalahkan atau mendukung keduanya. Namun, mengingat konsekuensi dari perang Rusia-Ukraina, tampaknya Indonesia juga harus bersiap untuk implikasi keamanan yang mungkin muncul, sambil secara bersamaan mencari celah yang mungkin “dimanfaatkan” dalam hal konsekuensi ekonomi.
Posisi Indonesia sebagai negara presidensial G20 ketika berada dalam situasi sulit, dalam skala nasional, Indonesia masih berkutat dengan urusan dalam negeri yang tidak bisa diselesaikan dalam hitungan hari, kelangkaan beberapa bahan pokok, suasana politik lokal yang tidak bersahabat. hingga hari ini, dan beberapa rangkaian acara. masalah lain yang harus segera diselesaikan.
Sementara itu, dalam skala internasional, Indonesia harus segera menentukan posisinya dalam upaya mencapai stabilitas dan keamanan ekonomi dunia. Namun, sebagai negara yang menganut kebijakan “Bebas dan Aktif”, hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi Indonesia saat ini. Di satu sisi, ketidakberpihakan Indonesia terhadap satu negara adalah untuk menjaga karakteristik politik luar negerinya, namun hal ini juga mengakibatkan ancaman yang lebih besar bagi Indonesia.
Baca Juga:Apakah Puasa Aman Bagi Ibu Hamil dan Menyusui?Ternyata Ini Asal Muasal Ondel-Ondel Betawi
Ketidakberpihakan Indonesia terhadap negara mana pun berpotensi memusuhi kedua negara, dengan analogi sederhana, jika Indonesia tidak berpihak pada salah satunya, keduanya akan membenci Indonesia. Ini seperti anak TK yang berkelahi, yang netral lebih dianggap pengkhianat oleh kedua belah pihak.
Masalah yang muncul kemudian dari ketidakpercayaan ini akan berdampak pada urusan ekonomi dan pendapatan Indonesia (ekspor-impor). Namun, hal ini juga memiliki potensi yang baik bagi perekonomian Indonesia jika Indonesia dapat bersikap tegas dan mengambil sikap untuk menguasai negara. Ini seperti anak TK yang berkelahi, yang netral lebih dianggap pengkhianat oleh kedua belah pihak. Masalah yang muncul kemudian dari ketidakpercayaan ini akan berdampak pada urusan ekonomi dan pendapatan Indonesia (ekspor-impor).
Namun, hal ini juga memiliki potensi yang baik bagi perekonomian Indonesia jika Indonesia dapat bersikap tegas dan mengambil sikap untuk menguasai negara. Ini seperti anak TK yang berkelahi, yang netral lebih dianggap pengkhianat oleh kedua belah pihak. Masalah yang muncul kemudian dari ketidakpercayaan ini akan berdampak pada urusan ekonomi dan pendapatan Indonesia (ekspor-impor). Namun, hal ini juga memiliki potensi yang baik bagi perekonomian Indonesia jika Indonesia dapat bersikap tegas dan mengambil sikap untuk menguasai negara.