Setelah sambutannya, pengunjung negara melanjutkan ke mobilnya melewati Gerbang Bhineka Tunggal Ika , barisan perempuan Indonesia mengenakan pakaian tradisional dari seluruh nusantara. Seorang gadis juga memberi Kim Il Sung karangan bunga melati.
Kedua pemimpin itu pergi ke Istana Negara dengan kendaraan. Ribuan orang memadati stasiun penyambutan di sepanjang rute tersebut. Mereka ingin menyaksikan langsung wajah pemimpin mereka dan para pengunjungnya. Bahkan, beberapa orang tidak dapat melanjutkan. Ketika mereka melihat ini, kedua pemimpin itu menyeringai lebar dan melambaikan tangan. Orang-orang meneriakkan, “Hidup Bung Karno,” “Hidup Marsekal Kim Il Sung,” dan “Hancurkan Imperialis.”
Perdana Menteri Kim Il Sung dan rombongannya memberikan kunjungan kehormatan kepada Presiden Sukarno sore itu. Pemerintah Indonesia mempersembahkan Bintang Republik Kelas 1 kepada Perdana Menteri Kim Il Sung dan Menteri Luar Negeri Pak Song Chol dengan Bintang Republik Kelas 2 pada kesempatan ini. Sementara itu, sejumlah delegasi Korea lainnya, termasuk Duta Besar DPRK untuk Indonesia, dianugerahi Bintang Mahaputra Kelas 2.
Baca Juga:Beredar Video Perlihatkan Emosi Emak-emak Kemaluannya Ditendang Polisi, FaktanyaPemerintah Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di Papua Barat
Acara Istana Negara dimeriahkan oleh penampilan kreatif tarian Indonesia seperti Fan Dance dan chorus lagu “Maju Tak Gentar” (maju tanpa rasa takut). Saat penyanyi Indonesia menyanyikan lagu Jenderal Kim Il Sung dalam bahasa Korea yang baik, para hadirin bersorak.
Kunjungan Kim Il Sung ke Korea, seperti kunjungan Sukarno, dibedakan dengan intensitas pertemuan mereka. Setelah upacara penghargaan pada hari pertama, makan malam kenegaraan dilakukan di malam hari. Dalam kesempatan ini, Presiden Sukarno antara lain menyuarakan rasa hormatnya terhadap produksi beras Korea dan disiplin pramuka Korea. Sementara itu, Kim Il Sung menekankan pentingnya peran Indonesia dalam memperkuat solidaritas Asia-Afrika.
Perdana Menteri Kim Il Sung dan rombongan berada di Indonesia selama 10 hari. Korea Film Week diselenggarakan di Jakarta untuk membuat kedatangan tamu Korea semakin seru. Selama di Indonesia, Kim Il Sung memiliki jadwal yang padat. Ia mengikuti sejumlah acara, antara lain penanaman bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, pidato di Akademi Ilmu Sosial Ali Archam berjudul “Tentang Pembangunan Sosialis di Republik Rakyat Demokratik Korea dan Revolusi Korea Selatan,” dan perjalanan ke Bandung untuk memperingati 10 tahun Konferensi Asia Afrika.