SIAPA sosok Syaikh Hang Sanah yang sangat taat kepada Sunan Gunung Jati? Ia adalah mualaf asal negeri Tiongkok. Pertemuannya dengan Sunan Gunung Jati membawa hidayah hingga unan Gunung Jati mengajarkan cara membaca Alquran bahkan sampai hafidz Al-Quran.
Syaikh Hang Sanah merupakan keponakan dari mertuanya Syaikh Syarif Hidayatullah nama lain Sunan Gunung Jati. Ibu Kandung Syaikh Hang Sanah adalah adik kandung ayah dari Istri Sunan Gunung Jati yang adalah Putri Raja dari Negeri Tirai Bambu.
Kedatangan Syaikh Hang Sanah ke nusantara saat itu, mengawal Istri Syaikh Syarif Hidayatullah ke Cirebon, atas perintah Raja dari Negeri Tiongkok. Syaikh Hang Sanah dikawal oleh 40 prajurit andalan dari Kerajaan Tiongkok.
Baca Juga:Belasan Sapi Mengambang di Laut MaduraBerkaitan dengan Pasal 30 UU Advokat, Otto Hasibuan Masih Mempertimbangkan Hotman Paris Mundur dari Peradi
Sesampainya di Cirebon, Syaikh Hang Sanah diminta bantuannya oleh Syaikh Syarif Hidayatullah untuk menggalang kekuatan angkatan perang di daerah kepulauan yang lokasinya berdekatan dengan Malaysia atau saat ini disebut Kepulauan Riau.
Mendapatkan amanah tersebut, namun belum jelas pasti waktunya pada tahun berapa, beliau mendarat di salah satu pulau yang besar dikenal dengan nama Pulau Batam, dan Syaikh Hang Sanah tepatnya mendarat di kawasan yang kini diberi nama Bengkong Laut.
Di sanalah, Syaikh Hang Sanah menggalang angkatan perang. Beliau merekrut pemuda Islam setempat untuk dilatih ilmu perang sebagai prajurit dan jumlahnya hingga ratusan.
Angkatan perang ini akan digunakan sebagai tambahan kekuatan untuk menggempur kekuatan tentara Portugis di Malaysia dan Samudra Pasai.
Selain hafidz Al Quran, Syaikh Hang Sanah merupakan ahli dalam taktik dan strategi perang. Kehebatannya bahkan diakui oleh Kerajaan Campa. Beliau juga menjabat sebagai Hulubalang di Kerajaan Tiongkok.
Di saat Syaikh Syarif Hidayatullah memaklumatkan perang terhadap Portugis, Syaikh Hang Sanah jatuh sakit. Para pengikut, tentara dan ratusan pemuda Islam yang taat dan patuh pada Syaikh Hang Sanah yang telah dilatih berhasil membantu Syaikh Syarif Hidayatullah saat menggempur pasukan Portugis di Malaysia dan Samudra Pasai.
Sepulangnya dari pertempuran, Syaikh Syarif Hidayatullah mengunjungi Syaikh Hang Sanah yang tidak ikut berperang karena sakit keras di Pulau Batam. Syaikh Hang Sanah tinggal di kawasan pantai yang kini bernama Bengkong Laut.