SISTEM pitot-statis yang tidak berfungsi menyebabkan pesawat Malaysia Airlines Boeing 737-800 tujuan Tawau untuk kembali ke Kuala Lumpur pada 3 April lalu, menukik tajam dengan cepat ribuan kaki sekitar 30 menit setelah lepas landas. Demikian pernyataan Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM).
Pada 11 April 2022, maskapai mengajukan laporan sebagai bagian dari persyaratan pemantauan dan resolusi keselamatan dari Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM). Selama 10 hari terakhir, maskapai telah bekerja sama dengan penyelidik Malaysia untuk mengidentifikasi alasan di balik insiden tersebut.
“Maskapai penerbangan dengan tegas membantah tuduhan adanya informasi yang disembunyikan dari publik, tetapi sebaliknya selalu mengikuti prosedur standar. Malaysia Airlines menyesal dan meminta maaf atas kecemasan dan ketidaknyamanan yang dialami penumpang dalam penerbangan,” kata maskapai itu dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:Sepakat! Biaya Penyelenggaran Ibadah Haji 2022 Sebesar Rp39,8 juta Per Calon JemaahPusat Perbelanjaan Tunjungan Plaza Terbakar
Menurut data riwayat penerbangan yang diterbitkan oleh Radarbox.com, pada hari naas tersebut, pesawat Boeing 737-800 berusia delapan tahun itu mengoperasikan penerbangan MH2664 dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KUL). Pesawat itu diperkirakan akan mendarat di Bandara Internasional Funafuti (FUN). Namun, saat pesawat terbang pada ketinggian sekitar 30.000 kaki, pesawat itu tiba-tiba menukik tajam dengan cepat ribuan kaki sekitar 30 menit setelah lepas landas.
Otoritas penerbangan sipil Malaysia (CAAM) membuka penyelidikan atas penyebab insiden tersebut dan mulai memeriksa tindakan yang diambil oleh awak pesawat.
Sistem pitot-statis merupakan sebuah set instrumen yang sensitif terhadap tekanan yang digunakan untuk menentukan kecepatan dan ketinggian pesawat di udara. Voo menyebut Boeing 737-800 yang mengalami insiden itu telah di-grounded hingga pemberitahuan lebih lanjut. Disebutkan juga bahwa pihak Boeing tengah melakukan analisis teknis.
Selain menginstruksikan Malaysia Airlines melakukan pengkajian bersama CAAM soal laporan keandalan yang fokus pada masalah serupa untuk armada Boeing 737-800, CAAM juga meminta pihak maskapai menuntaskan inspeksi pitot-statis terhadap seluruh pesawat jenis Boeing 737-800 miliknya.
Voo menjelaskan malfungsi sistem yang melanda pesawat dengan nomor penerbangan MH2664 itu menghasilkan indikasi kecepatan palsu yang membuat pesawat dalam posisi naik dan menonaktifkan autopilot.
“Dalam merespons ini, reaksi langsung dan tepat dari pilot adalah mengambil alih kendali positif atas pesawat,” sebut Voo.