DI tengah meningkatnya agresi Rusia di wilayah selatan dan timur dalam upaya menguasai Mauripol. Dikabarkan, Ukraina akan mendapatkan tambahan bantuan militer dengan cakupan sistem yang luas dalam jumlah signifikan dari Amerika Serikat.
Disinyalir, Rusia hingga saat ini berupaya untuk menguasai penuh Mariupol, kota besar pertama yang jatuh. Terhitung sejak serangan Kremlin selama hampir tujuh minggu diduga tidak berjalan sesuai rencana.
“Pasukan Rusia meningkatkan aktivitas mereka di front selatan dan timur, berusaha membalas kekalahan mereka,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato video Rabu malam, melansir Reuters 14 April.
Baca Juga:Fakta Gaya Hidup Orang Negeri Sakura Bikin Jepang Maju, Patut Kita Tiru!Kegagalan Sri Lanka Bayar Utang, Sri Mulyani: Pelajaran Penting untuk Indonesia
Terpisah, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan tambahan 800 juta dolar AS atau sekitar Rp 11.488.200.000.000 dalam bantuan militer ke Ukraina pada Hari Rabu, memperluas cakupan sistem yang disediakan untuk memasukkan artileri berat.
Paket itu, yang menjadikan jumlah total bantuan militer sejak pasukan Rusia menyerbu pada Februari menjadi lebih dari 2,5 miliar dolar AS, termasuk sistem artileri, peluru artileri, pengangkut personel lapis baja dan kapal pertahanan pantai tak berawak, ujar Presiden Biden dalam sebuah pernyataan setelah panggilan telepon dengan Presiden Zelensky.
Lebih jauh Presiden Biden menerangkan, dia juga telah menyetujui transfer helikopter tambahan, dengan mengatakan peralatan yang diberikan ke Ukraina ‘sangat penting’ saat menghadapi invasi.
“Kita tidak bisa beristirahat sekarang. Seperti yang saya yakinkan kepada Presiden Zelensky, rakyat Amerika akan terus berdiri bersama rakyat Ukraina yang berani dalam perjuangan mereka untuk kebebasan,” sebut Presiden Biden dalam sebuah pernyataan tertulis.
Paket baru termasuk 11 helikopter Mi-17 yang telah dialokasikan untuk Afghanistan sebelum pemerintah yang didukung AS runtuh tahun lalu. Ini juga mencakup 18 howitzer 155mm, bersama dengan 40.000 peluru artileri, radar kontra-artileri, 200 pengangkut personel lapis baja dan 300 drone ‘Switchblade’ tambahan.
Ini adalah pertama kalinya howitzer diberikan ke Ukraina oleh Amerika Serikat.
Sementara itu, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan beberapa sistem, seperti howitzer dan radar, akan membutuhkan pelatihan tambahan untuk pasukan Ukraina yang tidak terbiasa menggunakan peralatan militer Amerika.
Baca Juga:Planet Raksasa Es, Tiba-tiba Neptunus Alami Kenaikan Suhu Secara Mengejutkan, Ada Apa?2.700 Loker BUMN di 50 Perusahaan Plat Merah Diluncurkan Erick Thohir Bisa Diakses Mulai Kamis, Begini Cara Lamarnya
“Kami mengetahui jam dan kami tahu waktu bukan teman kami,” tukas Kirby ketika ditanya tentang kecepatan pengiriman.