PEMERIKSAAN intensif masih dilakukan pihak penyidik Polda Metro Jaya hingga kepada para tersangka pengeroyok penggiat sosial media dan juga Dosen UI Ade Armando di Depan Gedung DPR/MPR Jakarta pada saat aksi 11 April BEM SI, Senin (13/4/2022). Hasil pemeriksaan pemeriksaan sementara, para tersangka mengaku tidak saling kenal satu sama lain.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulfan dalam keterangan pada media, Rabu (13/4/2022).
“Jadi berdasarkan keterangan dua tersangka yang kita amankan, mereka tidak saling kenal, dan mengaku kesal dengan Ade Armando saat menyuarakan hal-hal yang bertentangan dengan nurani mereka. Sehingga akhirnya mereka memukul dan mengeroyok Ade Armando,” ungkap Zulfan.
Baca Juga:Bantah Tuduhan Jadi Afiliator, DJ Una Klaim Sudah Lenyap Rp700 Juta dari Investasi Dana Awal Rp1,3 MiliarSaham Twitter Naik, Elon Musk Digugat
Bukan hanya itu, sejumlah orang yang melakukan pemukulan terhadap Ade Armando itu juga merasa terprovokasi dengan situasi saat itu.
“Jadi karena kesal dan lihat Ade dipukuli mereka terprovokasi dengan ikut memukul,” lanjutnya.
Pihaknya juga masih berupaya menyelidiki akan adanya kelompok tertentu yang memberikan kode untuk melakukan kekerasan terhadap Ade Armando yang kebetulan hadir di depan Gedung DPR/MPR Jakarta saat adanya demonstrasi.
“Kita terus dalami dan lakukan pengejaran terhadap pelaku yang belum tertangkap. Karena dari awal Kapolda menyampaikan agar kita harus runtut dari awal kejadian termasuk adanya kode dari seseorang lewat medsosnya ke kelompok yang ada di dalam massa aksi itu sehingga terjadi tindakan pengeroyokan itu,” tandasnya. (*)