SETELAH dua tahun ditiadakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali mengadakan mudik gratis bagi warga perantauan di Jakarta pada 2022 ini. Namun, mengingat APBD terbatas, bus yang disediakan tidak sebanyak biasanya.
Hal itu disampaikan Ganjar seusai memimpin Rapat Umum Pemegang Saham PT Jamkrida Jateng dan BPR BKK Jateng di Ruang Rapat Kantor Pemprov Jateng, Senin 11 April kemarin. Keputusan untuk mengadakan mudik gratis karena permintaan warga Jateng yang merantau.
“Ada yang menyampaikan kepada saya, Pak Gubernur ada mudik gratis nggak? Pemprov menyiapkan tapi, hanya sedikit sekali busnya,” kata Ganjar.
Baca Juga:Partai Demokrat Liberal yang Berkuasa di Jepang Usulkan Kemampuan Menyerang Pangkalan MusuhPutra Siregar Bareng Artis Rico Valentino Ditangkap Polisi, Ada Apa?
Untuk itu, gubernur mengajak bupati/wali kota agar menyiapkan dan menggandeng pihak-pihak terkait. Sehingga harapannya, kerinduan berkumpul keluarga setelah dua tahun bisa terobati.
“Saudara-saudara kita yang mau mudik kita antarkan mereka ke tempat masing-masing yuk. Kita bantu mereka, sehingga mereka akan bisa kembali selamat, nyaman,” ujarnya.
Ganjar memperkirakan, mudik gratis tak hanya akan membantu perantau untuk pulang kampung, membangun suasana spiritualitas dan mempererat hubungan relasi keluarga saat Lebaran. Di sisi lain, ekonomi masyarakat juga akan bergerak.
Apalagi, kata Ganjar, aturan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) juga jelas. Yakni terkait tunjangan hari raya (THR) yang harus segera dicairkan oleh perusahaan.
Sehingga momentum mudik itu juga menjadi pengungkit ekonomi. Nah saya ajak para bupati/wali kota juga, yuk kita openi, kita perhatikan warga kita diperantauan yang hendak mudik, sambil menjaga prokes. Ini (mudik) permintaannya agak banyak, mungkin sudah kangen ya, sudah dua tahun,” tandas Ganjar dalam keterangan tertulisnya.
Dalam kesempatan itu, gubernur juga meminta bupati/ wali kota agar terus memantau harga kebutuhan pokok masyarakat di pasaran. Berdasarkan laporan per Senin (11/4/2022), harga minyak goreng saat ini mulai turun di kisaran Rp17.000-18.000, di mana pekan lalu harga rata-ratanya masih Rp20.000.
“Saya titipkan agar para bupati/wali kota atau minimal dari pengkajian perekonomian, untuk tiap hari kalau perlu datang ke pasar ngecek harga,” ujar Ganjar.