Shehbaz pun terpilih pertama kali menjadi Ketua Menteri saat kakaknya, Nawaz menjabat sebagai PM Pakistan.
Selama menjabat sebagai menteri utama, Shehbaz sempat memimpin serangkaian proyek infrastruktur besar-besaran, termasuk layanan bus metro pertama Pakistan.
Namun, para kritikus mengatakan bahwa Shehbaz tidak berbuat banyak untuk mengatasi masalah inti provinsi tersebut. Itu termasuk kebutuhan akan reformasi pegawai negeri, kesehatan, dan pertanian. Oleh kritikus, Shehbaz malah dianggap berfokus pada proyek-proyek perebutan suara, seperti mendistribusikan laptop kepada siswa atau menawarkan taksi bersubsidi kepada para pengangguran.
Baca Juga:Dikabarkan Terlibat Pengeroyokan Ade Armando, Tri Setia: Hoax, Saya Berada di Rumah Kepala Kampung LembasungBukan Akibat Bentrok dengan Mahasiswa, Perwira Brimob Ini Meninggal Dunia karena Sakit
Pernah dipenjara, terganjal korupsi, hingga diasingkan di Saudi selama bertahun-tahun
Terjebak dalam pergolakan politik nasional, Shehbaz dicopot dari jabatan Ketua Menteri dalam kudeta militer Pakistan 1999. Setelah kudeta yang menggulingkan pemerintahan Nawaz tersebut, Shehbaz kemudian dipenjara.
Lalu pada Desember 2000, Shehbaz bersama dengan anggota keluarga dekatnya diasingkan secara paksa ke Arab Saudi. Meski berada di pengasingan di Saudi, Shehbaz terpilih sebagai Presiden partai Liga Muslim Pakistan-Nawaz (PML-N) pada Agustus 2002.
Shehbaz kembali dari pengasingan pada 2007 untuk melanjutkan karier politiknya, lagi-lagi di Punjab. Dia memasuki panggung politik nasional dan menjadi ketua PML-N. Peran ini ia emban usai Nawaz dinyatakan bersalah pada tahun 2017 atas tuduhan menyembunyikan aset terkait dengan pengungkapan Panama Papers.
Sayangnya, Shehbaz kemudian ikut terganjal kasus korupsi-tuduhan yang menurut para pendukungnya muncul dari dendam politik oleh Khan. Pada Desember 2019, Biro Akuntabilitas Nasional (NAB) membekukan 23 properti milik Shehbaz dan putranya, Hamza Sharif, dengan tuduhan pencucian uang.
Pada 28 September 2020, NAB menangkap Shehbaz, mendakwanya atas tuduhan pencucian uang lebih dari 7,328 juta Rupee dalam skema sistematis yang melibatkan rekan dekat dan anggota keluarga. Dia dipenjara sambil menunggu persidangan. Barulah pada 14 April 2021, pengadilan tinggi Lahore membebaskannya dengan jaminan dalam referensi pencucian uang.
Terjerat kasus pembunuhan
Tidak hanya terganjal tuduhan korupsi, PM baru Pakistan ini ternyata juga pernah terjerat tuduhan pembunuhan. Kasus itu, yang dikenal sebagai ‘kasus Sabzazar’ terjadi pada tahun 1999. Saat itu, seorang pengadu Saeeduddin mengajukan laporan, menuduh Shehbaz mengizinkan polisi Sabzazar, untuk membunuh putranya bersama dengan orang lain dalam sebuah pertemuan palsu. Tuduhan itu dilayangkan ketika Shehbaz masih menjadi Ketua Menteri Punjab.