Wisata Luar Angkasa, 4 Astronot Warga Sipil dengan Biaya Rp789 Miliar Per Kursi di Kapsul SpaceX

Wisata Luar Angkasa, 4 Astronot Warga Sipil dengan Biaya Rp789 Miliar Per Kursi di Kapsul SpaceX
@SpaceX
0 Komentar

“Ini benar-benar mewakili langkah pertama di mana sekelompok individu yang ingin melakukan sesuatu yang berarti di orbit rendah Bumi , yang bukan anggota pemerintah, dapat mengambil kesempatan ini,” kata Mike Suffredini, CEO Axiom dan mantan program Manajer ISS di NASA, saat konferensi pers. Padahal, sampai biaya bisa turun, orang-orang seperti itu akan membutuhkan dompet yang gemuk untuk bisa melakukannya.

Paradigma Baru

Axiom memanfaatkan beberapa waktu penting, saat SpaceX bertransisi ke fase baru operasi dengan Crew Dragon. Awalnya, SpaceX mengembangkan Crew Dragon hanya untuk NASA guna  mengangkut astronot agensi tersebut ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. Dengan kontrak asli senilai  2,6 miliar dolar AS (Rp 37,3 triliun) dan setelah lebih dari enam tahun pengembangan, SpaceX berhasil meluncurkan kru pertamanya di Crew Dragon pada Mei 2020, dan mengirim dua astronot NASA ke ISS.

Tujuan akhir NASA dalam misi ini adalah untuk memindahkan transportasi ke ISS ke sektor swasta. Namun   tujuan kedua adalah agar SpaceX akhirnya menggunakan kapsul untuk melakukan misi awaknya sendiri.

Baca Juga:YouTube Blokir Duma TV, Saluran Penyiaran Parlemen RusiaBuat Kamu Pecinta Drama Romantis, Ini Sinopsis Drama China Brilliant Class 8, Kisah Cinta Si Jenius Musik

Lewat  misi Axiom,  yang dilakukan SpaceX: menggunakan protokol dan teknologi yang dikembangkannya untuk NASA guna membangun bisnis komersial yang sepenuhnya terpisah untuk penerbangan antariksa manusia.

Bertepatan dengan pengembangan Crew Dragon SpaceX adalah perubahan kebijakan besar di NASA. Pada tahun 2019, NASA mengumumkan bahwa mereka akan membuka fasilitas di Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk lebih banyak peluang komersial serta mendorong astronot pribadi untuk mengunjungi ISS dengan pesawat ruang angkasa AS.

Kegiatan seperti itu dulunya tidak disarankan, dan meskipun turis luar angkasa yang kaya telah mengunjungi stasiun ini sebelumnya. Mereka   semuanya terbang dengan roket Soyuz dari Rusia. Sekarang, dengan perubahan baru ini, orang yang memesan penerbangan ke ISS dengan pesawat ruang angkasa AS berpotensi menggunakan fasilitas stasiun untuk kegiatan komersial, seperti syuting film atau iklan.

Tentu saja, menggunakan berbagai sistem ISS akan dikenakan biaya, sama seperti jika Anda menggunakan fasilitas mewah di hotel. Menurut pengumuman agensi, NASA berencana mengenakan biaya 11.250 dolar AS (Rp161 juta) per hari per orang untuk menggunakan sistem pendukung kehidupan dan toilet stasiun. Mereka juga menyediakan perbekalan seperti makanan, perlengkapan medis, dan peralatan olahraga yang akan menelan biaya gabungan 22.500 dolar AS (Rp 323 juta) per hari per orang. Ini akan menjadi “hotel” termahal di antariksa.

0 Komentar