“Kami tidak dapat mendeteksi gerakan ini dalam urutan satu atau dua tahun. Hubble memberikan dasar waktu, dikombinasikan dengan data Subaru, selama 13 tahun, yang cukup untuk dapat mendeteksi gerakan orbital,” ungkap Currie.
Dengan begitu banyak data dari dua instrumen, para ilmuwan dapat mengkonfirmasi teori akresi inti planet tersebut, meskipun pengamatan lebih lanjut kemungkinan akan dilakukan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb setelah beroperasi akhir tahun ini. (*)