NASA, selain melengkapi situs peluncuran, akan bertanggung jawab atas para astronot begitu mereka bertemu dengan stasiun luar angkasa untuk melakukan delapan hari penelitian sains dan biomedis saat berada di orbit.
Misi tersebut, mewakili kemitraan antara Axiom, SpaceX dan NASA, yang disebut-sebut ketiganya sebagai langkah besar dalam perluasan usaha ruang angkasa komersial yang secara kolektif disebut oleh orang dalam sebagai ekonomi orbit rendah Bumi, atau “ekonomi LEO” untuk jangka pendek. .
“Kami mengambil bisnis komersial dari muka bumi dan menempatkannya di luar angkasa,” kata kepala NASA Bill Nelson sebelum penerbangan, seperti dikutip Reuters. Ia menambahkan pergeseran memungkinkan agensinya untuk lebih fokus mengirim manusia kembali ke bulan, ke Mars dan pada eksplorasi luar angkasa lainnya.
Baca Juga:Wisata Luar Angkasa, 4 Astronot Warga Sipil dengan Biaya Rp789 Miliar Per Kursi di Kapsul SpaceXYouTube Blokir Duma TV, Saluran Penyiaran Parlemen Rusia
Peluncuran Jumat lalu, juga merupakan penerbangan luar angkasa manusia keenam dari SpaceX dalam hampir dua tahun terakhir. Sukses menyusul empat misi astronot NASA ke stasiun luar angkasa dan peluncuran “Inspiration 4” pada bulan September yang mengirim semua kru sipil ke orbit untuk pertama kalinya. Penerbangan itu tidak berlabuh dengan ISS.
Sementara stasiun luar angkasa telah menampung pengunjung sipil dari waktu ke waktu, misi Ax-1 akan menandai tim astronot komersial pertama yang menggunakan ISS untuk tujuan yang dimaksudkan sebagai laboratorium penelitian yang mengorbit.
Empat orang tim Axiom akan berbagi lingkungan kerja tanpa bobot dengan tujuh anggota awak ISS reguler yang dibayar pemerintah. Mereka adalah tiga astronot Amerika, seorang astronot Jerman, dan tiga kosmonot Rusia.
Lopez-Alegria, 63, komandan misi Axiom kelahiran Spanyol, juga wakil presiden perusahaan untuk pengembangan bisnis. Wakilnya yang kedua adalah Larry Connor, seorang pengusaha real estate dan teknologi serta penerbang aerobatik dari Ohio yang ditunjuk sebagai pilot misi. Connor berusia 70-an tetapi perusahaan tidak memberikan informasi usia pastinya.
Yang melengkapi tim Ax-1 adalah investor-filantropis dan mantan pilot pesawat tempur Israel, Eytan Stibbe, 64, dan pengusaha dan dermawan Kanada Mark Pathy, 52, keduanya melayani sebagai spesialis misi. Penerbangan tersebut menjadikan Stibbe orang Israel kedua di luar angkasa, setelah Ilan Ramon, yang tewas bersama enam awak NASA dalam bencana pesawat ulang-alik Columbia tahun 2003.