Sang Brandal Lokajaya pun langsung melaksanakan syarat tersebut dan duduk di tepi kali dan tongkat tersebut. Sementara Sunan Bonang pergi meninggalkannya dengan melintasi sungai dengan berjalan di atas air tanpa sedikit pun terkena percikan air, ini merupakan salah satu karomahnya.
Sementara Raden Said meneruskan perintah Sunan Bonang untuk menjaga tongkat tersebut di pinggir kali. Ia yang mulai merasa bosan lantas berdoa kepada Allah Subhanahu wa ta’ala untuk memintanya tertidur layaknya seorang pemuda di Gua Kahfi saat zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dahulu.
Doa tersebut diijabah hingga akhirnya Brandal Lokajaya tertidur selam 3 tahun lamanya. Selama itu Sunan Bonang baru kembali. Tiga Tahun terlelap dalam tidurnya, Sunan Bonang membangunkan Brandal Lokajaya dengan cara mengumandangkan azan di sampingnya.
Baca Juga:Inilah Negara yang Paling Banyak Dihuni Keturunan Nabi MuhammadJokowi Acungkan Tiga Jari Saat Bagi BLT Migor Rp300 Ribu ke Pedagang, Roy Suryo: Semoga Artinya Bukan Bukan Soal Periode Ya
Setelah terbangun dari tidurnya, Sunan Bonang mengajak Brandal Lokajaya menuju pesantrennya di wilayah Tuban untuk diajarkan ilmu agama.
Akhirnya Raden Said atau Brandal lokajaya menjadi salah seorang pendakwah seperti gurunya dan terkenal dengan sebutan Sunan Kalijaga. Namanya itu sendiri berarti seorang ulama yang menyebarkan Islam dan pernah menjaga Kali sesuai perintah gurunya Sunan Bonang.
Setelah menjadi wali, Sunan Kalijaga pun memiliki beberapa karomah seperti dapat mengubah rupanya hingga konon sempat bertemu Nabi Khidir Alaihissallam.
Banyak orang Indonesia yang kemudian meyakini kalau nama Kalijaga diambil karena bersemedi di pinggir kali, berjaga.
Tapi menurut Guru Besar UI Prof Agus Aris Munandar dari Fakultas Ilmu Budaya, banyak tafsiran dari cerita Sunan Kalijaga. Sosok Sunan Kalijaga amat terkenal sebagai penyebar islam di kalangan masyarakat Jawa, bahkan gambar-gambar yang diidentikan dengan dirinya kerap dipasang.
“Nama mudanya Lokajaya, setelah masuk islam menjadi murid Sunan Bonang bernama Raden Mas Said,” jelas Agus, Sabtu (15/8/2015).
Menurut dia, benar bahwa Raden Mas Said diberi julukan Kali Jaga, yang artinya dia menjaga aliran kehidupan Islam. “Bukan menjaga kali atau jadi mantri pengairan,” tambah Agus.
Baca Juga:PPATK Temukan Aliran Dana Investasi Bodong Robot Trading ke 6 Klub Sepak Bola Tanah Air, Signifikan JumlahnyaCimory, Produsen Susu dan Yoghurt Milik Bambang Sutantio Raup Laba Rp790,19 Miliar di 2021, Bakal Bagi Dividen Rp237 Miliar?
Atau ada juga yang menyebut Kali Jaga berarti yang menjaga kalimah syahadat. Namun dari berbagai tafsir yang ada, bahwa Kalijaga semasa hidupnya semedi di pinggir kali dan menjaga kali amat lemah.