Musk akhirnya memenangkan kasus pencemaran nama baik yang dibawa oleh penyelam itu pada tahun 2019.
Ketika dimintai komentar, juru bicara Twitter mengulangi pernyataan bahwa mulai Selasa, 5 April, dewan “memainkan peran penasehat dan umpan balik penting di seluruh layanan kami,” tetapi operasi dan keputusan harian dibuat oleh manajemen dan karyawan Twitter.
“Twitter berkomitmen untuk tidak memihak dalam pengembangan dan penegakan kebijakan dan aturannya,” kata juru bicara itu.
Baca Juga:LEGO dan Epic Games Bareng Bangun Metaverse yang Ramah AnakKanada Buat UU FB-Google Wajib Bayar Konten Berita, Indonesia Kapan?
Beberapa karyawan yang berbicara dengan Reuters tidak begitu yakin tentang komitmen perusahaan terhadap hal ini.
“Saya merasa sulit untuk percaya (dewan) tidak memiliki pengaruh,” kata seorang karyawan. “Jika itu masalahnya, mengapa Elon menginginkan kursi dewan?”
Tetapi karyawan lain yang berbicara dengan Reuters mengatakan bahwa keterlibatan Musk dapat membantu mempercepat langkah peluncuran fitur dan produk baru, dan memberikan perspektif baru sebagai pengguna aktif Twitter. Baik Tesla maupun Musk tidak menanggapi permintaan komentar.
Dewan Twitter menonjol dalam diskusi di Twitter, lebih banyak daripada di perusahaan teknologi lainnya, kata seorang karyawan. Itu karena tidak seperti Meta Platforms Inc, di mana pendiri dan CEO Mark Zuckerberg mengendalikan perusahaan melalui struktur saham kelas ganda, Twitter hanya memiliki satu kelas saham, sehingga lebih rentan terhadap aktivis seperti Musk. Tim dalam Twitter sering mempertimbangkan bagaimana mengkomunikasikan strategi atau keputusan kepada dewan, kata karyawan tersebut.
Pada Kamis, 7 April, Musk men-tweet gambar dari tahun 2018 dia merokok ganja di podcast Joe Rogan di Spotify, dengan teks: “Rapat dewan Twitter berikutnya akan dinyalakan.”.
Seorang karyawan yang akrab dengan operasi perusahaan mengatakan tidak ada rencana saat ini untuk mengembalikan Trump. Seorang juru bicara Twitter mengatakan tidak ada rencana untuk membalikkan keputusan kebijakan apa pun.
Tetapi seorang analis otomotif veteran yang meliput gaya operasi Musk di Tesla mengatakan keputusan seperti itu mungkin hanya masalah waktu.
Baca Juga:Persiapan Persalinan, Nikita Willy Sudah di Rumah Sakit Cedars-Sinai Medical Center Bertarif Rp52 Juta SehariMomen Selir Prabu Brawijaya V Dewi Kian Ketika Belajar Islam, Tanya Beda Nabi dan Rasul
“Jika Donald Trump benar-benar kaya, dia ingin melakukan hal yang sama tetapi dia tidak mampu membelinya. Jadi Elon melakukan apa yang ingin dilakukan Trump,” kata analis Guidehouse Insights, Sam Abuelsamid.