Warga mengatakan, keberadaan aparat bersenjata berat tidak membantu meredakan ketegangan.
“Kami menginginkan Ramadan yang damai, dan mendoakan agar warga bisa merasa aman,” kata pegiat HAM Palestina, Ahed al-Risheq.
Dia menuduh polisi Israel sengaja ingin memprovokasi ketegangan. “Niat itu jelas terlihat pada perilaku aparat keamanan,” katanya. Kepolisian sebaliknya melaporkan, setiap malam sekelompok kecil pemuda Palestina datang dari luar Yerusalem dan melemparkan batu ke arah aparat.
Sejak awal Ramadhan ini, aparat keamanan Israel sudah menahan 36 tersangka pelaku di dekat Gerbang Damaskus. (*)