SUNAN KALIJAGA adalah tokoh penyebar agama Islam di Tanah Jawa yang penuh dengan legenda. Usia mubaligh karismatik yang juga dikenal sebagai seorang dalang wayang kulit itu dikisahkan hidup selama lebih dari 100 tahun. Babad Tanah Jawi mengisahkan bahwa Sunan Kalijaga lahir dari pada 1455 dengan nama Raden Mas Said. Ayahnya adalah Ki Tumenggung Wilatikta, Bupati di Tuban, Jawa Timur.
Menurut beberapa riwayat, nama Kalijaga berasal dari rangkaian bahasa Arab “Qadli Zaka”, yang disesuaikan dengan lidah orang Jawa. Nama itu sendiri berarti pelaksana atau pemimpin yang menegakkan kebersihan (kesucian) dan kebenaran agama Islam.
Sunan Kalijaga diperkirakan hidup selama lebih dari 100 tahun, mengalami masa kekuasaan beberapa kerajaan besar di Jawa. Dia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1479), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1541 serta awal kehadiran kerajaan Mataram di bawah pimpinan Panembahan Senopati.
Baca Juga:Sembuhkan Raja Pattani, Pengganti Syekh Subakir Ini Dikenal dengan Sebutan Syekh Sa’id di ThailandJejak Kayu Jati Masjid Demak, Pertemuan Sunan Kalijaga dan Ratusan Kera Raksasa di Gua Kreco Gunungpati
Dalam berdakwah Sunan Kalijaga memakai pertunjukan wayang kulit, memodifikasi wayang purwa yang terbuat dari kulit kerbau menjadi wayang kulit bercorak Islami. Sunan Kalijaga selalu menyelenggarakan pertunjukan wayang di tempat-tempat yang tidak jauh dari masjid.
Di sekeliling tempat pagelaran wayang, Sunan Kalijaga lalu membuat parit yang mengalir di dalamnya air yang jernih. Parit ini dibuat untuk melatih para penonton wayang agar mencuci kaki sebelum masuk masjid.
Sunan Kalijaga melakukan perjalanan berkeliling untuk berdakwah, keluar masuk hutan dan pegunungan, siang malam. Kegiatan dakwahnya itu membuatnya dikenal sebagai “mubaligh keliling” atau Dai keliling.
Sebagai ulama besar atau seorang wali memiliki karisma tersendiri di antara wali-wali yang lain, paling terkenal di berbagai lapisan masyarakat apalagi kalangan bawah. Di sebagian tempat dia juga dikenal bernama “Syeh Malaya”. Sunan Kalijaga merupakan seorang ahli budaya, yang mengenalkan agama secara luwes tanpa menghilangkan adat-istiadat atau kesenian daerah (adat lama yang ia beri warna Islami.
Dia menciptakan baju taqwa (lalu disempurnakan oleh Sultan Agung dengan Dandanggulo dan Dandanggula Semarangan). Ia juga pencipta seni ukir bermotif daun-daunan.