KAPOLRI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerangkan, perang antara Rusia dengan Ukraina berpengaruh pada berkurangnya stok BBM di Indonesia. Hal ini salah satunya berimbas pada kenaikan harga bahan bakar.
“Indonesia dari dampak perang Ukraina dan Rusia, berdampak pada berkurangnya migas dan dampak ke seluruh negara,” ujar Kapolri Listyo Sigit di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 8 April 2022.
Meski mengalami kekurangan stok, Listyo mengatakan pemerintah tetap melakukan subsidi terhadap BBM jenis Solar hingga Rp12.500. Subsidi yang cukup besar ini kemudian dimanfaatkan oleh beberapa orang menggunakan BBM Solar subsidi untuk kebutuhan industri tambang hingga perkebunan.
Baca Juga:Krisis Minyak Goreng, Solar Langka, Harga LPG 3 Kg Bakal Naik, Rocky Gerung: Kebijakan Pemerinta Pelit akan Kepemilikan Uang di Tanah AirHeboh Temuan Sejumlah Bangkai Anjing di ‘Rumah Horor’, Kini Diselidiki Polisi di Bali
“Spekulan yang manfaatkan disparitas untuk ambil kebutuhan solar industri. Mereka ambil dari SPBU subsidi jadi tambah beban bagi pemerintah dan ini akan timbulkan masalah,” ujar Listyo.
Dalam kasus penyalahgunaan BBM subsidi ini, polisi telah menangkap 19 tersangka. Mereka, kata Listyo, ditangkap di enam wilayah Indonesia. Saat ini polisi masih memeriksa para tersangka untuk mengembangkan jaringan ini.
Selain itu, Listyo mengatakan kebutuhan BBM jenis solar untuk industri saat ini memang mengalami penurunan akibat pandemi. Namun, kebutuhan solar subsidi justru meningkat karena mobilitas masyarakat yang semakin tinggi imbas dilonggarkannya PPKM di beberapa daerah.
Beban pemerintah menyubsidi solar semakin besar, karena adanya industri yang mengambil jatah BBM subsidi. “Ini akan timbulkan masalah, karena di satu sisi subsidi untuk masyarakat transportasi umum, UMKM,” kata Listyo.
Kini Polri masih mengembangkan kasus ini untuk mencari potensi tersangka lainnya. (*)