SEBUAH tindakan intimidasi dialami wartawan Rusia peraih Nobel Perdamaian Dmitry Muratov. Ia disiram cat merah oleh dua pria saat bepergian dengan kereta yang berangkat dari Moskow pada Kamis malam (7/4) waktu setempat.
Pemimpin redaksi surat kabar liberal Novaya Gazeta membagikan foto Muratov yang berlumuran cat dan mengatakan matanya terbakar karena zat itu.
“Mereka menuangkan cat minyak dengan aseton di kompartemen. Mata sangat terbakar,” kata Muratov, menambahkan ada “bau berminyak” di seluruh mobil, seperti dikutip dari RT, Jumat (8/4).
“Muratov, ini untuk anak-anak kami,” teriak orang-orang itu sebelum menyerangnya.
Baca Juga:Koo, Aplikasi Media Sosial Asal India Ini Jadi Pesaing Twitter, Begini Cara KerjanyaGegara Ini Raja Terakhir Majapahit Bergelar Brawijaya V Jadi Mualaf
Media setempat melaporkan, meskipun ada kekhawatiran tentang cat yang masuk ke mata Muratov, ternyata dia tidak memerlukan rawat inap. Polisi sedang mencari dua pria, yang belum diidentifikasi.
Insiden bermula saat Muratov sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke Samara, sebuah kota di Rusia tenggara. Perjalanan 1.000 kilometer memakan waktu sekitar 17 jam.
Novaya Gazeta, tempatnya bekerja telah menangguhkan semetara operasinya pada 28 Maret, setelah menerima peringatan kedua dari regulator media Rusia karena melanggar undang-undang tentang mengidentifikasi agen asing.
Outlet yang berhaluan liberal tersebut telah mengkritik operasi militer di Ukraina.
Muratov berbagi Hadiah Nobel Perdamaian 2021 dengan aktivis-jurnalis Filipina Maria Ressa, untuk apa yang Komite Nobel gambarkan sebagai komitmen mereka untuk kebebasan berbicara, “prasyarat untuk demokrasi dan perdamaian abadi.”
Setelah Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari, Muratov mengatakan dia akan menyumbangkan uang dari hadiahnya untuk dana bagi pengungsi Ukraina.
Komisaris tinggi Uni Eropa untuk urusan luar negeri, Josep Borrell, mengecam serangan terhadap Muratov. Ia bersumpah bahwa Uni Eropa akan terus mendukung kebebasan jurnalisme independen Rusia. (*)