China: AS Harus Minta Maaf, Berikan Kompensasi Atas Perannya yang Tidak Terhormat dalam Soal Narkoba di Afghanistan

China: AS Harus Minta Maaf, Berikan Kompensasi Atas Perannya yang Tidak Terhormat dalam Soal Narkoba di Afghanistan
Zhao Lijian - Image from CNN
0 Komentar

KEPUTUSAN pemerintah sementara Afghanistan untuk melarang tanaman ganja (opium), serta penggunaan dan perdagangan narkoba mendapat apresiasi dari Pemerintah China.

Menyatakan penghargaannya atas langkah tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Kamis (7/4) menyatakan bahwa AS harus meminta maaf dan memberikan kompensasi atas perannya yang tidak terhormat dalam masalah narkoba Afghanistan.

“AS, pencetus masalah Afghanistan, memainkan peran yang sangat memalukan dalam masalah narkoba Afghanistan,” kata Zhao, seperti dikutip dari Xinhua.

Baca Juga:Diisukan OTT Kasus Narkoba, Anggota Komisi I DPR Ini Tegaskan Kabar yang Beredar HoaksInisial HL yang Diduga Tersangkut Narkoba Jenis Sabu, Hillary Brigitta Lasut: Bukan Saya Ya, Kok Pada Rame

Zhao mengutip laporan bahwa kehadiran militer AS di Afghanistan menyebabkan peningkatan besar-besaran dalam produksi opiat di Afghanistan.

Sejarawan AS Alfred McCoy menunjukkan bahwa AS mendanai gerilyawan lokal di Afghanistan melalui saluran CIA untuk memerangi Uni Soviet, mengabaikan fakta bahwa orang-orang ini mengoperasikan rantai laboratorium heroin.

Charles Cogan, mantan direktur operasi CIA di Afghanistan, juga mengatakan bahwa AS tidak benar-benar menggunakan sumber dayanya untuk menyelidiki perdagangan narkoba di Afghanistan, kata Zhao pada konferensi pers.

Zhao kemudian mendesak AS untuk merenungkan secara mendalam tindakannya, menawarkan permintaan maaf yang tulus dan mengambil tindakan nyata untuk menebus kerugian yang dilakukan terhadap rakyat Afghanistan.

“20 tahun campur tangan AS di Afghanistan telah menjadi tahun kematian dan perpindahan warga sipil Afghanistan, juga pertumbuhan biadab obat-obatan di sana,” kata Zhao, mencatat bahwa penarikan pasukan AS yang tergesa-gesa dari Afghanistan telah meninggalkan tantangan serius. (*)

0 Komentar