20 mayat di jalan
AFP pada hari Sabtu (2/4/2022) mendapati sedikitnya 22 jasad korban dengan pakaian sipil di satu jalan di Bucha.
Salah satunya berada di trotoar dekat sepeda, yang lain membawa tas perbekalan di dekat mereka.
Tangan salah satu korban terikat di belakang dan sebagian besar mayat tersebar beberapa ratus meter di satu jalan.
Mayat lain ditemukan di dekat stasiun, di bawah selimut.
Baca Juga:Chelsea Dibantai Real Madrid 1-3, Thomas Tuchel Marah BesarKecelakaan Hebat Marc Marquez di MotoGP Mandalika, Begini Analisa Pol Espargaro
Penyebab kematian orang-orang ini tidak dapat segera ditentukan, tetapi setidaknya dua di antaranya mengalami luka besar di kepala.
Kulit di wajah mayat-mayat itu tampak meleleh, menunjukkan bahwa mereka telah berada di sana setidaknya selama beberapa hari.
Menurut walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk, para korban dibunuh oleh pasukan Rusia dengan “peluru di bagian belakang leher”.
Kuburan massal.
Mayat 57 orang ditemukan di kuburan massal, kata kepala upaya penyelamatan lokal Serhiy Kaplychniy, sambil menunjukkan kepada AFP parit tempat mayat-mayat itu tergeletak.
Kuburan massal berada di belakang sebuah gereja di pusat kota.
Beberapa mayat tidak dikubur atau dikubur sebagian.
Mereka semua mengenakan pakaian sipil.
Pada hari Minggu, Walikota Fedoruk mengatakan 280 orang dimakamkan di kuburan massal karena mereka tidak mungkin dimakamkan di kuburan yang berada dalam jarak tembak.
“Kami menemukan kuburan massal. Kami menemukan orang-orang dengan tangan dan kaki terikat … dengan lubang peluru di belakang kepala mereka,” kata juru bicara kepresidenan Sergiy Nikiforov kepada BBC, Minggu.
Jumlah korban
Walikota Kyiv yang pergi ke Bucha pada hari Minggu, Vitaly Klitschko, mengatakan kepada AFP bahwa jumlah pasti korban belum diketahui.
“Kami yakin lebih dari 300 warga sipil tewas,” katanya.
Ini bukan perang, ini adalah genosida, genosida penduduk Ukraina.”
Kecaman internasional
Foto-foto yang diambil dari Bucha menyebabkan kecaman global.
Baca Juga:Villarreal Bungkam Bayern Munchen 1-0, Unai Emery: Hal yang Paling MemuaskanBeredar Video Tentara Ukraina yang Diduga Aniaya Warga Sipil, Begini Penjelasan Walikota Dnipro
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan hari Minggu bahwa melihat beberapa mayat sipil di Bucha bagaikan pukulan terberat.
Sementara itu, Inggris mengatakan “tindakan mengerikan” itu harus diselidiki sebagai kejahatan perang.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan gambar-gambar itu “tak tertahankan” dan bahwa pihak berwenang Rusia “harus bertanggung jawab atas kejahatan ini”.