SEJUMLAH massa dari Aliansi Mahasiswa Cirebon mengglar aksi unjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon, Kamis (7/4).
Para mahasiswa mengajak semua wakil rakyat Kota Cirebon untuk sama-sama menyuarakan aspirasi rakyat dan mendesak Pemerintah Pusat untuk menstabilkan harga sembako dan menurunkan harga BBM. Mereka juga tegas menolak penundaan pemilu dan wacana Jokowi 3 Periode.
“Sesuai UU 7/2014 tentang perdagangan, maka pemerintah wajib menstabilkan harga bahan-bahan pangan sebagai kebutuhan pokok masyarakat,” kata seorang aktivis Mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Andito Galih Pratisto disela aksi demontrasi.
Baca Juga:Ojol di Cirebon Nyambi Jadi Bandar Narkoba Modus Jual Beli dengan Sistem Sharelock, Sehari Bisa Jual 30 PaketElit Partai Buka Puasa di Kediaman Zulhas, Politikus PAN Bantah Bahas Reshuffle
Oleh karena itu, Andito mengatakan, pemerintah juga wajib menjaga pasokan barang termasuk didalamnya minyak goreng yang saat ini haraganya sedang melonjak.
Selain itu, Aktivis mahasiswa UGJ tersebut tegas menolak wacana penundaan Pemilu yang sering disinggung oleh Luhut Binsar Pandjaitan dan Bahlil Lahadalia. Baginya penundaan pemilu atau penambahan masa jabatan presiden Jokowi jelas melanggar konstitusi.
“Aliansi Mahasiswa dan masyarakat Cirebon menolak penundaan pemilu dan Jokowi 3 periode,” tegasnya.
Andito memastikan, jika tuntutan Aliansi Mahasiswa Cirebon tidak digubris pemerintah, maka akan ada gelombang demonstrasi yang lebih besar di Cirebon.
“Kami akan datang dengan eskalasi masa yang lebih besar, karena tidak ada yang boleh melanggar konstitusi,” tutupnya. (*)