IA hanya dikenal dengan nom de guerre, atau nama perang, Charcoal atau Arang. Julukan lain, Lady Death atau Si Gadis Maut.
Situs mirror.co.uk memberitakan Lady Death kembali bertugas di garis depan bersama Brigade Infanteri ke-35 Laksmana Muda Mykhailo Ostrogradsky dengan janji menghabisi sebanyak mungkin tentara Rusia yang menginvasi negaranya.
Charcoal menggemakan kembali nama besar Lyudmila Pavlichenko, penembak jitu legendaris Uni Soviet yang ternyata orang Ukraina. Selama Perang Dunia II, Pavlichenko membunuh 309 serdadu Nazi dan mendapat penghargaan tertinggi.
Baca Juga:Sejak 27 Maret KSAL Yudo Berada di Pentagon, Apa yang Dibahas?Perusahaan Induk TikTok ByteDance Dituding Mencuri Konten dari Instagram dan Snapchat, Begini Penjelasannya
Julukan Lady Death kali pertama disematkan untuk Pavlichenko. Lengkapnya Lady Death of the Red Army, atau Gadis Maut Tentara Merah.
Usai Perang Dunia II, wajah Pavlichenko muncul di perangko. Ia bertemu tiga pemimpin sekutu; PM Inggris Winston Churchil, Presiden AS Franklin D Roosevelt, dan pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin.
Kini, Charcoal — yang tak pernah membuka masker wajahnya — bertekad mengikuti jejask Pavlichenko dengan membunuh sebanyak mungkin tentara Rusia.
“Kami harus menguris Rusia dari Ukraina,” kata Charcoal kepada Times. “Orang-orang itu bukan manusia. Bahkan, kaum fasis tidak sekeji Orc ini. Kami harus mengalahkan mereka.”
Charcoal bergabung dengan marinir Ukraina tahun 2007, dan terjun dalam pertempuran melawan separatis Donbass dan Luhansk di timur Ukraina.
Rusia juga menerjunkan wanita sniper-nya, yaitu irina Starikova. Naas bagi Starikova. Ia ditinggalkan pelindgunya setelah terluka, yang membuat pasukan Ukraina dengan mudah menangkapnya.
Sebelum ditangkap, Starikova yang berusia 41 tahun diduga menjatuhkan 40 tentara Ukraina. Nama sandi Sarikova adalah Bagheera, nama macan kumbang dalam The Jungle Book karya Rudyard Kipling.
Baca Juga:Twitter Uji Coba Fitur Peringatan Konten di Twitter Ketika Ingin Membagikan Gambar SensitifSudah Tersedia di Indonesia, Simak Spesifikasi dan Harga Resmi Realme C35
Ada laporan menyesatkan tentang identitas asli Bagheera. Ibu dua anak itu, yang ditemukan terluka dan kelaparan, bukan dari Serbia dan bukan pula biarawati yang berubah jadi penembak jitu.
Bagheera sebenarnya berasal dari Donetsk dan memiliki dua anak perempuan; Valeria (11) dan Yulia (9). (*)
https://www.youtube.com/watch?v=0TLHNav6os4