KASUS Binomo ternyata melibatkan sindikat internasional. Hal ini terbukti berdasarkan aliran dana yang bukan hanya berada di dalam negeri, tapi juga melibatkan pihak luar negeri.
“Kami menduga ada beberapa mastermind di negara lain, ada juga mastermind dari domestik,” ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Kemungkinan itu muncul berdasarkan hasil penelusuran PPATK atas aliran dana Binomo Cs. Temuan yang sudah ada juga belum final. PPATK masih akan menelusuri aliran dana tersebut.
Baca Juga:Munarman Divonis 3 Tahun, Putusan Lebih Rendah dari Tuntutan JaksaLarang Menterinya Bicara Soal Penundaan Pemilu dan Masa Jabatan Presiden, Jokowi: Jelaskan Situasi Global Sangat Sulit
“Sekali lagi kami mencoba untuk menelusuri transaksi sampai ke ultimate beneficiary owner (penerima manfaat akhir). Yang kami lihat saat ini perkembangannya terus meningkat, jadi per hari itu PPATK menerima laporan dari sebelumnya Rp 7 triliun, kemudian tak lama meningkat jadi sekitar Rp 20 triliun, tiba-tiba sekarang menjadi Rp 35 triliun,” terang Ivan terkait aliran dana Binomo Cs.
Nilai Rp 35 triliun itu, tepatnya sekitar Rp 35,7 triliun merupakan nilai 568 laporan transaksi mencurigakan.
Dari ratusan laporan tersebut, PPATK sudah membekukan 345 rekening dari 78 pihak. Rekening-rekening mengandung uang senilai Rp 588 miliar.
PPATK menerima laporan transaksi mencurigakan dari penyedia jasa keuangan. Laporan yang diterima ada dalam bentuk laporan transaksi pembelian aset, transaksi keuangan, tarik tunai, serta penerimaan dan pengiriman uang dari dan ke luar negeri.
Ia menambahkan, ada kemungkinan dana sebesar Rp 588 miliar bisa dikembalikan kepada korban investasi ilegal yang baru-baru ini terungkap. Akan tetapi, jumlah ini tidak seberapa dibanding temuan laporan transaksi mencurigakan yang pernah dilakukan pelaku penipuan yakni Rp 35,7 triliun.
“Kami tidak bisa janjikan apapun juga terhadap masyarakat. Tapi dari 345 rekening yang kami bekukan, ada di dalam secara keseluruhan Rp 600 miliar kurang sedikit isinya. Mudah-mudahan sih angka itu bisa terus PPATK dapatkan di rekening-rekening lain,” katanya. (*)