GUBERNUR Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman memerintahkan sejumlah Organisasi Perangkat daerah (OPD) mengatasi kemiskinan yang terjadi di lima daerah paling miskin di Sulsel.
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel per Maret 2022, lima daerah paling miskin di Sulsel adalah Kabupaten Jeneponto dengan persentase 14,28 persen, Pangkep 14,28 persen, lalu disusul Luwu Utara dengan persentase 13,59 persen, kemudian Luwu 12,52 persen dan selanjutnya Enrekang 12,47 persen.
“Ini harus jadi perhatian untuk lima wilayah termiskin di Sulsel. Terutama Jeneponto untuk petani garam dan empang yang tidak pernah ada perubahan, tolong Dinas Pertanian ini diperhatikan,” kata Andi Sudirman di Makassar, Selasa 5 April.
Baca Juga:Perang Berlanjut Bergeser ke Timur, Warga Ukraina di Donbas Diminta Mengungsi48 Jam Uni Eropa Usir 200 Diplomat Rusia, Kremlin: Langkah Picik
Menurutnya, dinas terkait harus segera dikerahkan untuk menjalankan program yang punya efek langsung terhadap ekonomi masyarakat, sehingga tingkat kemiskinan bisa tertangani di daerah itu.
“Daerah dengan tingkat kemiskinan paling parah di Sulsel, perlu dilakukan evaluasi dan intervensi segera oleh OPD terkait,” katanya.
Andi Sudirman mengemukakan bahwa mengatasi kemiskinan perlu melibatkan masyarakat sebagai subjeknya, yakni harus dilakukan uji publik, konsultasi dengan melibatkan pihak yang telah eksis di sana.
“Selain dari akademisi, kita membuat desain harus orang lapangannya juga ikut. Menanyai langsung apa yang menjadi kebutuhan warga di sana,” ujarnya, melansir Antara.
“Buat program di daerah itu, seperti mendorong industri garam di Jeneponto, bisa dilakukan diskusi publik untuk petani garam. Apa yang menjadi kebutuhan mereka,” tambah Andi Sudirman.
Sementara Kepala BPS Sulsel Suntono menyebut sejumlah komoditas yang memberikan pengaruh terbesar terhadap garis kemiskinan (GK) di Sulsel yakni beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, ikan bandeng, kue basah, dan mie instan.
“Secara umum komoditi yang memberi pengaruh besar terhadap kemiskinan di pedesaan adalah makanan, sedangkan di perkotaan lebih dipengaruhi oleh non makanan,” katanya.
Baca Juga:Waspada, Inilah 5 Perbuatan yang Dapat Menghilangkan Pahala Puasa RamadhanAjari Anaknya Sholat Tarawih, Celine Evangelista: Pakai Hijab Nyaman Saja
Garis kemiskinan terbagi atas dua yakni garis kemiskinan makanan dan non makanan. Garis kemiskinan makanan menguasai kurang lebih 75 persen dari total garis kemiskinan.
“Jadi kalau garis kemiskinannya bergerak naik maka dan ini berpotensi meningkatkan penduduk miskin,” ujar dia.