NEGARA-negara Uni Eropa mengusir puluhan diplomat Rusia pada Selasa (5/4) di tengah meningkatnya kemarahan atas konflik Ukraina. Dalam waktu 48 jam terakhir setidaknya lebih dari 200 utusan dan staf Rusia yang diusir dari negara mereka.
Setelah Jerman dan Prancis mengumumkan pengusiran 75 diplomat Rusia pada Senin (4/4) kemarin, negara-negara termasuk Italia, Spanyol dan Slovenia pada Selasa (5/4) mengikuti langkah itu.
Pengusiran itu mereka lakukan karena mereka menuduh diplomat itu sebagai mata-mata Rusia. Selain itu, pengusiran juga dilakukan atas alasan keamanan nasional.
Baca Juga:Waspada, Inilah 5 Perbuatan yang Dapat Menghilangkan Pahala Puasa RamadhanAjari Anaknya Sholat Tarawih, Celine Evangelista: Pakai Hijab Nyaman Saja
Pengusiran juga dilakukan setelah sejumlah negara mengecam pembunuhan warga sipil Ukraina di kota Bucha, dekat Kiev. Kecaman mereka arahkan terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina sejak sebulan lalu.
Moskow telah menolak tuduhan bahwa pasukan mereka bertanggung jawab atas pembantaian itu. Mereka menyatakan video dan gambar yang menunjukkan sejumlah mayat warga sipil Ukraina itu palsu dan diarahkan untuk menjatuhkan Rusia.
Sementara itu, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pengusiran massal diplomatnya adalah langkah picik.
“Itu mempersempit peluang untuk komunikasi diplomatik dalam lingkungan krisis yang sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah langkah picik yang akan semakin memperumit komunikasi kita, yang diperlukan untuk menemukan solusi,” katanya.
Ia mengatakan negaranya tak akan tinggal diam dengan pengusiran itu.
“Ini pasti akan mengarah pada langkah-langkah pembalasan,” tambahnya. (*)