Amien menganggap pengerahan kepala desa ada cara tak berguna. ‘Bapak Reformasi’ itu mengibaratkan strategi pengerahan lurah itu sebagai balon, besar namun mudah meledak.
“Tetapi ini adalah suatu cara yang kosong substansi, kemudian abal-abal, tidak ada bobotnya. Karena apa? Karena ini sangat artifisial, ya seperti balon. Kelihatannya besar, tapi jika terkena jarum kecil saja udah kempis,” lanjutnya.
Amien Rais melihat Jokowi-Luhut mabuk kekuasaan. Dia juga menyebut Jokowi-Luhut adalah contoh pemimpin yang tidak tahu kapan harus mundur.
Baca Juga:Rachmat Gobel Tegaskan Jepang Tak Mundur dari Ibu Kota Negara NusantaraJejak Brian Edgar Nababan, Mendaftar di Perusahaan Rusia 404 Group Mitra Khusus Binomo
Padahal, sebut dia, UUD 1945 mengamanatkan bahwa masa jabatan presiden maksimal 2 periode. Kini, Amien Rais mengatakan Jokowi-Luhut berupaya untuk memperpanjang kekuasaan dengan cara yang dia sebut ugal-ugalan, yakni amandemen UUD 1945.
“Saudara sekalian, saya lihat sandiwara politik yang dipertontonkan oleh duet Jokowi-Luhut itu makin lama makin menggila, makin ugal-ugalan. Jadi tidak bisa lain kesimpulan saya bahwa memang saudara saya Jokowi ini itu, selain tidak kompeten sebagai pemimpin yang saya tulis dalam risalah kebangsaan saya, tapi juga tidak tahu kapan dia harus mundur,” ujarnya.
“Pemimpin yang baik itu harus tahu persis kapan dia harus mundur, apalagi dalam UUD 45 itu sudah jelas sekali dikatakan presiden kita hanya bisa dipilih dua kali saja. Tapi sekarang mau dipaksakan supaya ada sidang MPR khusus untuk buat PPHN. Jadi kemudian nanti arahnya mengubah secara sangat ugal-ugalan, lebih dari itu, sangat jahat, ini luar biasa,” lanjut Amien.
Karena itu Amien Rais menyarankan Jokowi-Luhut pergi ke psikolog. Mantan Ketua Umum PAN itu mengusulkan untuk memeriksakan diri apakah benar-benar mengidap ‘penyakit’ seperti yang dia sebut.
“Megalomania itu membayangkan yang besar-besar, saya lihat ini, maaf ya Saudara Jokowi dan Luhut, Anda berdua ini harus mengaca diri, tanya kepada psikolog-psikolog yang objektif apakah kalian berdua itu sedang menderita narsisistik megalomania tadi. Kalau iya, tentu memohon ampunlah kepada Allah, kepada Tuhan, karena ini bisa bawa bahaya luar biasa,” katanya.
Begini Tanggapan Luhut Binsar PandjaitanLuhut melalui juru bicaranya, Jodi Mahardi, merespons kritikan Amien Rais tersebut. Jodi menyebut, yang seharusnya memeriksakan diri ke psikolog adalah Amien Rais.