RATUSAN orang korban konflik Ukraina dan Rusia telah dikuburkan secara massal di Kota Bucha, Ukraina. Pemakaman dilakukan setelah pasukan Ukraina berhasil merebut kota satelit dari ibu kota Kyiv dari Rusia.
Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk berkata, pemakaman besar-besaran dilakukan karena jalan-jalan Kota Bucha pasca kembali direbut dipenuhi mayat masyarakat korban perang. Mereka yang tewas dalam konflik di kota tersebut terdiri dari berbagai kalangan, pria dan wanita, serta memiliki umur yang berbeda-beda.
“Di Bucha kami telah mengubur 280 orang di kuburan massal. Mereka yang dikubur sebelumnya tewas karena ditembak dan dibunuh,” kata Fedoruk dikutip dari Aljazeera, Minggu (3/4/2022).
Baca Juga:Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky Bakal Bertemu di TurkiDikabarkan Pasukan Rusia Terpapar Radiasi, Reaktor Nuklir Chernobyl Minta Tumbal
Pasca pemakaman massal dilakukan, Fedoruk mengaku masih ada 22 mayat yang belum dievakuasi dari jalan-jalan Kota Bucha. Hal ini terjadi karena ada kemungkinan mayat-mayat tersebut sudah dipasangi jebakan oleh pasukan Rusia.
“(Fedoruk) mengklaim bahwa ini telah menjadi penargetan yang disengaja oleh tentara Rusia – pada dasarnya pembantaian warga sipil di kotanya,” kata Rob McBride dari Al Jazeera.
Sebagai catatan, Bucha merupakan daerah pertempuran sengit antara tentara Ukraina dan Rusia. Kementerian Pertahanan Ukraina menuduh Rusialah yang banyak membunuh warga sipil di sana dan kota-kota lain.
“[Kementerian] mengatakan bahwa ketika mereka mendorong maju, dan Rusia menarik diri, mereka mengambil kembali wilayah, dan itu muncul seperti yang mereka lakukan sehingga di tempat-tempat seperti Bucha dan mungkin di kota-kota lainmungkin akan ada hallebih mengerikan menunggu untuk ditemukan,”katanya.
Pada saat yang sama, Ukraina juga dilaporkan berhasil merebut kembali Kota Brovary yang letaknya sekitar 20 kilometer dari Kyiv.
“Penduduk Rusia sekarang telah meninggalkan hampir semua distrik Brovary.Malam ini, angkatan bersenjata (Ukraina) akan bekerja untuk membersihkan permukiman penghuni yang tersisa, perangkat keras militer, dan mungkin dari ranjau,” kata Wali Kota Brovary Ihor Sapozhko.