Rachmat Gobel mengungkapkan, dalam pertemuan dengan Jepang itu, ia juga membicarakan tiga isu prioritas KTT G-20 nanti. Ketiga isu itu adalah, pertama, konektivitas dan pemulihan pasca Covid-19 (Connectivity and Post-Covid Recovery).
Kedua, literasi digital dan penguasaan digital (Digital Literacy and Digital Talent). Ketiga, lalu-lintas data lintas batas (Cross-Border Data Flow/Data Free Flow with Trust).
Jepang sangat mendukung tiga isu ini untuk dibahas agar menguntungkan semua pihak. Kita perlu segera pulih dari situasi pandemi,” ucapnya.
Baca Juga:Jejak Brian Edgar Nababan, Mendaftar di Perusahaan Rusia 404 Group Mitra Khusus BinomoBandingkan Harga BBM Pertamina RI Vs Petronas Malaysia
Hal lain yang menjadi pembahasan, kata Gobel, mereka mendiskusikan masalah pertanian dan pangan dalam mewujudkan ketahanan pangan dunia.
“Indonesia harus menjadi bagian dalam ketahanan pangan dunia. Indonesia memiliki lahan yang subur dan luas, sumberdaya manusia, iklim yang baik, dan keanekaragaman hayati. Sedangkan Jepang mempunyai teknologi dan konsepnya,” pungkasnya.
Akibat perubahan iklim, katanya, dunia menghadapi tantangan ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga dunia, seperti beberapa kali terjadi gejolak pangan dunia pada akhir-akhir ini. (*)