KEKEJAMAN pasukan Rusia di Ukraina mengejutkan banyak pihak. Empat hari setelah menarik diri dari Kota Bucha, wartawan Reuters pada Ahad 3 April 2022 masih melihat jasad-jasad tergeletak di jalan-jalan.
Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk di Ukraina mengatakan lebih dari 300 warganya tewas selama invasi Rusia.
Sementara jenazah korban terlihat di sebuah kuburan massal. Di kota yang hanya berjarak 37 kilometer dari ibu kota Kyiv, tangan dan kaki para korban tewas pun menyembul dari liang kuburan massal yang masih terbuka di halaman sebuah gereja.
Baca Juga:Ratusan Korban Operasi Militer Khusus di Ukraina Dikubur Secara MassalVladimir Putin dan Volodymyr Zelensky Bakal Bertemu di Turki
Banyak warga setempat meratapi kematian kerabat mereka dan mengutuk tentara Rusia yang sudah meninggalkan kota.”Bajingan!” kata Vasily berteriak. Lelaki 66 tahun itu tampak marah saat melihat belasan mayat bergelimpangan di jalan depan rumahnya.
Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengaku terkejut dengan kekejaman di Bucha. Dia menyuarakan dukungan bagi penyelidikan tentang dugaan kejahatan perang di Mahkamah Pidana Internasional.
Adapun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan warganya lewat lewat pesan video, “Banyak ranjau di wilayah ini. Rumah dipasangi ranjau, peralatan dipasangi ranjau, bahkan mayat pun (dipasangi ranjau).” Kendati demikian, dia tak menyebutkan buktinya.
Dinas kedaruratan Ukraina mengatakan lebih dari 1.500 peledak ditemukan dalam sehari selama pencarian di desa Dmytrivka, sebelah barat ibu kota.
Namun, Kementerian Rusia tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar atas tuduhan ranjau di Ukraina itu. Reuters tak bisa memastikannya secara independen. (*)
https://www.youtube.com/watch?v=AYQS54g7F7E