PERETAS Rusia baru-baru ini berusaha untuk menembus jaringan NATO dan militer beberapa negara Eropa timur, kata Grup Analisis Ancaman Google dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Rabu.
Laporan itu tidak mengatakan militer mana yang menjadi sasaran, dalam apa yang disebut Google sebagai “kampanye phishing kredensial” yang diluncurkan oleh kelompok berbasis di Rusia bernama Coldriver, atau Callisto.
“Kampanye ini dikirim menggunakan akun Gmail yang baru dibuat ke akun non-Google, sehingga tingkat keberhasilan kampanye ini tidak diketahui,” kata laporan itu, melansir Reuters 31 Maret.
NATO tidak segera tersedia untuk mengomentari laporan tersebut.
Baca Juga:Lippo Cikarang Milik Mochtar Riady Targetkan Prapenjualan Rp1,4 Triliun di 2022Amerika Serikat Berikan Sanksi Baru Terhadap Garda Revolusi Iran Usai Sempat Pertimbangkan Mencoret dari Daftar Teroris Dua Pekan Lalu
Rusia, yang sekarang berada di bawah sanksi ekonomi Barat yang berat menyusul keputusannya untuk menyerang Ukraina pada 24 Februari, secara teratur membantah tuduhan melakukan serangan dunia maya terhadap sasaran-sasaran Barat.
Pada tahun 2019, perusahaan keamanan siber Finlandia F-Secure Labs menggambarkan Callisto sebagai aktor ancaman yang tidak dikenal, “tertarik pada pengumpulan intelijen terkait dengan kebijakan luar negeri dan keamanan” di Eropa.
Kelompok itu juga menargetkan Pusat Keunggulan NATO, kata laporan Google hari Rabu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Sementara itu dalam sebuah pernyataan, pusat tersebut tidak secara langsung membahas laporan Google tetapi mengatakan: “Kami melihat aktivitas siber berbahaya setiap hari.” (*)