SEBUAH sekolah di Dubai, Uni Emirat Arab, berencana menerima uang kripto (cryptocurrency) untuk keperluan pembayaran biaya pendidikan. Nantinya, uang kripto yang diterima adalah Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).
Menurut media lokal Arabian News, Citizens School yang berlokasi di Dubai akan menerima pembayaran biaya sekolah dalam bentuk BTC dan ETH. Pembayaran tersebut menggunakan platform pemrosesan yang tidak disebutkan namanya yang memfasilitasi penggunaan aset digital itu untuk diubah menjadi bentuk Dirham Uni Emirat Arab (AED).
Pendiri Citizens School Dr. Adil Alzarooni berharap dengan ini dapat meingkatkan peran generasi muda dalam mencapai ekonomi digital negara tersebut. lebih lanjut, ia juga berharap agar anak-anak sekarang dapat menjadi investor besar di masa yang akan datang.
Baca Juga:Vladimir Putin Ungkap Informasi Hunter Biden, Gedung Putih Kritik Keras Donald Trump79 Juta Warga Diprediksi Mudik Saat Lebaran, Jokowi: Jangan Dibandingkan dengan MotoGP
“Kami berharap dapat meningkatkan peran generasi muda dalam mencapai ekonomi digital UEA. Dengan semakin banyaknya orang yang merangkul era digitalisasi, anak-anak hari ini akan menjadi pengusaha dan investor masa depan, ” ucap Azarooni.
Di lain pihak, CEO Citizens School Hisham Hodroge mengatakan bahwa pembayaran dengan mata uang kripto bukan sekadar menyediakan opsi pembayaran lain. “Memperkenalkan kemampuan untuk membayar biaya sekolah melalui cryptocurrency lebih dari sekadar menyediakan opsi pembayaran lain. Ini adalah sarana untuk mendorong minat lebih lanjut dalam aplikasi blockchain, sebuah teknologi yang dimaksudkan oleh Citizens School untuk menyebarkan, pada waktunya, di beberapa aspek operasi akademik dan administratifnya,” kata Hodroge.
Citizens School sendiri rencananya akan dibuka pada bulan September tahun ini dan berlokasi di jantung kota Dubai. Sekolah ini menyediakan pendidikan untuk usia 3 hingga 11 tahun. Biaya untuk sekolah di Citizen School Dubai sendiri adalah 45.000 AED hingga 65.000 AED (Rp175,8 juta s/d Rp253,9 juta) sebelum PPN, makan siang sekolah, iPad wajib untuk belajar, karya wsata, kegiatan ekstrakulikuler, dan transportasi.
Uni Emirat Arab telah menjadi negara Timur Tengah yang mendukung aset digital dan mengeluarkan banyak peraturan yang ramah kripto. Terbaru, Binance dan FTX telah menerima lisensi operasional di Dubai. Selain itu, regulator di Abu Dhabi juga meluncurkan rancangan rekomendasi perdagangan Non-fungible Token (NFT). (*)