MANTAN Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto diberhentikan dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pemecatan itu berdasarkan keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) saat Muktamar Ke-31 IDI di Banda Aceh pada 22-25 Maret.
“Terawan diberhentikan secara permanen dari keanggotaan IDI. Pemberhentian dilaksanakan IDI selambat-lambatnya 28 hari kerja,” bunyi keputusan MKEK yang dilansir dari unggahan video Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono dalam akun Twitternya @drpriono1.
Dasar pemecatan Terawan ditetapkan dalam MKEK IDI yang digelar 8 Februari. Terawan dinilai melakukan serious ethical misconduct atau pelanggaran etik berat.
Baca Juga:Sri Mulyani: Pemerintah Punya Utang Rp84,4 Triliun ke Pertamina untuk Subsidi BBMKabar Beliebers, Penjualan Tiket Justin Bieber Dibuka Pada 2 April 2022
Salah satunya terkait vaksin Nusantara untuk pencegahan kasus COVID-19. Terawan telah dianggap IDI melangkahi prosedur, yaitu melakukan promosi kepada masyarakat luas tentang vaksin Nusantara sebelum penelitian vaksin itu selesai.
Ihwal vaksin Nusantara memang dikembangkan Terawan sejak 2020. Namun, dalam perjalanannya vaksin itu menjadi polemik dan berbuah perdebatan. Pelaksanaan uji klinis tahapan penelitiannya dianggap tidak sesuai prosedur.
BPOM bersikeras vaksin Nusantara belum memenuhi prosedur saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu, 14 Maret 2021.
Meski demikian, sejumlah mantan menteri dam purnawirawan jenderal tetap mendukung vaksinasi menggunakan vaksin Nusantara. Mereka rela memberikan sampel darah untuk mendukung proses uji fase dua sebelum akhirnya diberikan suntikan vaksin Nusantara.
Berikut tokoh yang mendukung dan telah menerima suntikan vaksin Nusantara:
1. Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot NurmantyoSaat vaksin Nusantara dipermasalahkan lantaran tidak sesuai kaidah medis, Gatot Nurmantyo tetap mendukung proses penelitiannya. Gatot percaya vaksin bikinan anak bangsa harus didukung.
Gatot menjalani vaksinasi menggunakan vaksin Nusantara di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu 14 Maret 2021. Ketika itu Gatot mengaku tidak tahu vaksin Nusantara melompati uji klinis tahap 2 di BPOM.
“Saya ini lahir di sini, makan di sini, minum di sini, diberi ilmu di sini, dan dididik sebagai seorang prajurit di bumi pertiwi, kemudian ada hasil karya putra Indonesia yang terbaik kemudian uji klinik kenapa tidak saya, apapun saya lakukan untuk bangsa dan negara ini,” ujar Gatot.