RUSIA menyatakan belum ada tanda-tanda terobosan dari perundingan damai dengan Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia tidak melihat sesuatu yang benar-benar menjanjikan seperti terobosan dalam pembicaraan yang berlangsung di Turki kemarin. Dia mengatakan butuh waktu yang panjang.
Ukraina menyampaikan tuntutannya dalam pertemuan dengan Rusia di Turki pada Selasa kemarin. Juru runding dari Ukraina mengatakan di Istanbul bahwa mereka telah mengusulkan agar Ukraina mengadopsi status netral dengan imbalan jaminan keamanan. Ukraina tak akan akan bergabung dengan aliansi militer atau menjadi tuan rumah pangkalan militer untuk negara lain.
Usulan tersebut, mulai berlaku hanya jika terjadi gencatan senjata lengkap. Syarat lainnya mencakup periode konsultasi 15 tahun tentang status semenanjung Krimea, yang direbut Moskow dari Ukraina dan dianeksasi pada 2014.
Baca Juga:Barat Skeptis Rusia Serius Berdamai, NATO Terpecah Soal Bantuan Militer untuk UkrainaPresiden ke Yogyakarta Tinjau Fasilitas Wisata Candi Borobudur
Menurut Peskov, kepala negosiator Rusia dalam pembicaraan damai akan memberikan pembaruan pada hari Rabu. Namun Krimea adalah bagian dari Rusia, dan konstitusi Rusia melarang membahas nasib wilayah Rusia dengan negara lain.
Dia juga mengatakan Rusia ingin substansi dari apa yang sedang dibahas dalam negosiasi tetap bersifat pribadi. Rusia mengatakan di Istanbul bahwa mereka akan mengurangi aktivitas militer di sekitar Kiev dan kota Chernihiv di Ukraina utara sebagai tanda niat baik.
Perang Rusia Ukraina berlangsung sejak 24 Februari lalu dan belum ada tanda-tanda berakhir. Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina dalam apa yang disebutnya operasi khusus.
Pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan sejauh ini mencegah Rusia merebut kota besar di negara tersebut.
Presiden Volodymyr Zelensky juga skeptis perundingan damai Rusia Ukraina segera mengakhiri perang. “Ukraina bukan orang yang naif. Kami melihat semua risikonya. Kami tidak melihat alasan untuk mempercayai kata-kata perwakilan tertentu dari suatu negara yang terus berjuang untuk kehancuran kami,” katanya.
“Ukraina telah belajar selama 34 hari invasi ini, dan selama delapan tahun terakhir perang di Donbass, bahwa satu-satunya hal yang dapat mereka percayai adalah hasil nyata,” ujarnya. (*)