APPLE Inc., yang pada pekan ini baru saja merilis produk murah iPhone SE 5G diharapkan meningkatkan daya tarik bagi calon pembeli iPhone di Asia.
Menurut para analis pasar smartphone, iPhone saat ini berada dalam pertempuran sengit dengan beberapa saingan dari Samsung hingga Vivo. Kedua pesaing ini diyakini mulai ketar-ketir, menghadapi serbuan ponsel murah dari Apple.
Setelah fokus pada ponsel kelas atas selama krisis rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi, Apple minggu ini meluncurkan iPhone SE dengan konektivitas 5G dengan harga 429 dolar AS (Rp6,1 juta) yang kemungkinan akan menarik lebih banyak pembeli kelas bawah di pasar negara berkembang.
Baca Juga:Ledakan Hebat Guncang Rusia, Sumber di Ukraina Klaim sebagai Serangan Rudal Balistik Militer KyivPrajurit Kodim 0614/Kota Cirebon Latihan Menembak
Model iPhone SE generasi ke-3 yang baru bisa efektif dalam merebut pangsa pasar tambahan di antara konsumen yang sensitif terhadap harga, terutama di Asia dan khususnya di China dan India,” kata pialang Cowen and Company, seperti dikutip Reuters.
Counterpoint Research mengatakan iPhone SE 4G, sebelumnya telah menyumbang 12% dari total penjualan iPhone sejak diluncurkan pada Q2 2020 hingga akhir 2021. Pasar di Jepang menjadi pasar terbesar iPhone setelah Amerika Serikat.
“Kali ini kami memperkirakan permintaan akan lebih terbuka di pasar lain seperti Eropa, Asia Tenggara dan Korea, wilayah di mana banyak konsumen menjauh karena kurangnya dukungan teknologi 5G untuk model SE yang lebih lama,” kata analis Counterpoint Research Sujeong Lim. Apple yang disebut sebagai perusahaan telekomunikasi dan digital paling berharga di dunia dengan kapitalisasi pasar sekitar 2,6 triliun dolar AS (Rp 37,1 quadraliun), kini mencapai pangsa pasar tertinggi di China pada akhir tahun lalu.
Rekor penjualan mereka telah, melampaui Huawei untuk menjadi penjual smartphone terbaik di negara itu, menurut laporan Counterpoint.
Analis dari Cowen and Company, Krish Sankar, mengatakan terdapat kenaikan harga ponsel iPhone SE 5G layar kecil baru sebesar 30 dolar AS (Rp420 ribu) dari versi 4G, dikarenakan Apple harus menutupi sebagian besar biaya tambahan dari teknologi yang disempurnakan. Meski demikian margin model ini akan lebih rendah dibandingkan dengan iPhone 13 mini seharga 699 dolar AS (Rp10 juta).