KETUA Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menolak wacana penundaan pemilu.
Pernyataan itu disampaikan saat AHY melantik kepengurusan DPD Partai Demokrat Provinsi Banten dan Riau, Sabtu (26/2/2022)
“Usul untuk menunda pemilu adalah usul yang tidak logis, apa dasarnya? Ini tidak sesuai dengan konstitusi. Ada masa kepemimpinan yang harus dipatuhi bersama di tingkat nasional, provinsi,” tegas AHY melalui telekonferensi.
Baca Juga:Diduga Terkait Kasus Penipuan Berkedok Investasi Binomo, Polisi Temukan Transaksi yang Bakal Dicairkan Indra Kenz di Kepulauan KaribiaSri Mulyani Kesal Terkait Banyaknya Program Kerja Pemda: Jangan ‘Diecer-Ecer’ Jumlahnya 300.000 Program yang Nikmati Malah Birokrat
Demokrat harus tegas menyampaikan, tidak boleh siapapun, apapun pangkat dan jabatannya di negeri ini, yang kemudian dengan entengnya mengatakan ini aspirasi masyarakat. Masyarakat yang mana yang didengarkan?” imbuhnya.
“Yang jelas kita keliling ke 34 provinsi, ratusan kabupaten kota, yang ada masyarakat justru mengeluh atas kondisi hari ini yang tidak kunjung membaik. Kalaupun ada, melambat. Prioritas pun tidak ada. Ekonomi juga masih dirasakan sulit oleh masyarakat. Kok tiba-tiba ada yang mengatakan masyarakat ingin diperpanjang, ingin diundur? Saya tidak melihat ada masyarakat yang memiliki harapan itu,” tegas AHY.
Yang jelas itu adalah harapan segelintir pihak yang ingin melanggengkan kekuasaannya dan mereka takut kehilangan kekuasaan,” kata AHY lagi, “Negeri kita mau dibawa kemana kalau diisi, diawaki oleh orang-orang seperti itu? Sekali lagi tidak logis, dan menurut saya, memalukan cara berfikir seperti itu. Memain-mainkan suara rakyat, seolah-olah ini desakan rakyat. Rakyat yang mana?”.
AHY kemudian mengungkapkan, “Alasannya masih pandemi, alasannya masih pemulihan ekonomi. Kemarin Pilkada 2020, mereka juga yang mengatakan tidak ada negara manapun menunda pemilunya hanya karena pandemi dan ekonomi. Dijalankan juga Pilkada 2020. Padahal itu lagi gawat-gawatnya Pandemi Covid-19.Artinya bangunan narasi yang mereka katakan itu tidak logis, tidak adil dan tidak berpihak pada rakyat.”.
Kepada para pengurus DPD yang baru, AHY mengingatkan, “Kalau mereka mengatakan itu suara rakyat, rakyat yang mana? Jangan sampai kita meng-entertain hasrat dan ambisi mereka yang ingin melanggengkan kekuasaannya, melabrak akal sehat, menciderai hati nurani.”
AHY menegaskan, “Partai Demokrat harus menyampaikan ini pada siapapun, agar jangan salah. Kalau sudah salah mengambil keputusan, salah mengambil kebijakan, yang menanggung ruginya, menanggung dampak buruknya, kita semua, rakyat Indonesia.”.