HARGA Bitcoin menyentuh naik ke level tertinggi sejak tiga minggu terakhir. Hal ini karena pasar cryptocurrency atau kripto bergerak selaras dengan indeks pasar saham.
kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) naik 3,81 persen dalam 24 jam terakhir dan 7,50 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 43.988,37 per koin atau setara Rp 631,7 juta (asumsi kurs Rp 14.362 per dolar AS), berdasarkan data Coinmarketcap. Harga Bitcoin saat ini menjadi titik tertinggi sejak 3 Maret 2022.
Baca Juga:Ada ‘Raksasa’ Gula Lampung, Begini Sosok Gunawan YusufInvasi Rusia ke Ukraina Makan Korban Baru, Investor Asing Ramai Tinggalkan Taiwan
Kepala analis Bitcoin di Quantum Economics, Jason Deane mengatakan hal tersebut telah diprediksi, tetapi reli yang terjadi saat ini belum bisa dipastikan dapat bertahan berapa lama.
“Harga Bitcoin, secara umum, bergerak sejalan dengan indeks saham utama. Crypto Twitter telah memperkirakan pergerakan ke atas berdasarkan kombinasi analisis teknis dan fundamental tertentu, tetapi terlalu dini untuk mengatakan apakah ini adalah reli berkelanjutan,” ujar Deane, seperti dikutip dari CoinDesk, baru-baru ini. Meskipun menyentuh harga tertinggi sejak tiga minggu terakhir, volume perdagangan Bitcoin sekitar 30.000 BTC dalam 24 jam terakhir, merupakan titik terendah dibandingkan bulan lalu. Ketika BTC melonjak menjadi USD 42.000, lebih dari 15.000 BTC dalam arus keluar dari bursa terlihat kemarin, terbesar sejak 29 Januari,” tulis IntoTheBlock Insights dalam sebuah komentar.
Arus keluar Bitcoin dari bursa sering dilihat oleh analis kripto sebagai tanda bahwa pedagang tidak mencari penjualan cepat. Jadi mereka mungkin memindahkan koin ke penyimpanan jangka panjang atau opsi penyimpanan. Arus keluar suku bunga yang tinggi biasanya juga terlihat sebagai sentimen bullish.
“Terakhir kali harga Bitcoin mengalami arus keluar yang besar, diikuti oleh kenaikan harga yang signifikan,” tulis IntoTheBlock.
Pasar kripto sempat terpukul sebentar pada Senin setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi isyarat dalam pidatonya bahwa bank sentral AS mungkin menaikkan suku bunga acuan setengah poin persentase pada pertemuan tertentu selama sisa tahun ini.
Dia mengatakan, para pejabat siap untuk “memperlambat pasar” untuk menurunkan inflasi.
Namun, pasar bangkit kembali secara agresif pada hari-hari berikutnya meskipun sikap hawkish Fed. Pasar saham juga naik. Indeks Nasdaq menguat 1,7 persen dan S&P 500 bertambah 1 persen.