ABDURRAHMAN Wahid atau Gus Dur memang dikenal sebagai ulama karismatik yang hobi berguyon. Namun humornya itu bukan hanya sekadar celotehan saja, namun juga terdapat makna di dalamnya.
Dikutip dari buku “Tertawa Bersama Gus Presiden Dur”, pernah suatu hari ketika Gus Dur berada di ruang kerjanya di Istana Merdeka, Jakarta. Ia sedang menerima tamu yaitu Mohammad Sobary, peneliti dari LIPI, kolumnis dan pernah menjadi pemimpin Kantor Berita Antara dan Djohan Effendi, Kepala Litbang Departemen/Kementerian Agama.
Keduanya pun cukup akrab. Hampir sepanjang hari Gus Dur berbincang-bincang dengan kedua sahabatnya tersebut. Sobary pernah berkesempatan menjadi moderator, ketika berlangsung dialog antara Gus Dur dengan masyarakat seusai Sholat Jumat di Masjid Baiturrahim (Masjid Istana Kepresidenan).
Baca Juga:Bisnis Kelapa Sawit, Sukanto Tanoto Sukses dari Minyak GorengKemendagri Resmikan Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian, Ini Manfaat Sikawan
Kemudian Sobary lantas mengulang cerita Gus Dur tentang hal lucu yang terjadi di sekitar Gus Dur selama masa istirahat. Sebelum sholat Jumat, Gus Dur dari ruang kerjanya menelepon Menteri Agama di kantornya.
Saat Gus Dur menelepon, kebetulan yang mengangkat telepon di kantor Menteri Agama adalah seorang staf menteri.
Namun yang membuat lucu staf menteri itu malah tidak mengenali siapa yang meneleponnya. Berikut ini adalah percakapan anatara Gus Dur dan staf kementerian agama;
“Hallo, saya mau bicara dengan Menteri Agama,” kata Gu Dur.
“Ini siapa?” tanya staf itu.
“Saya Abdurrahman Wahid,” jawab ayah Inayah Wahid ini.
Lalu staf Menteri Agama itu kebingungan, dan bertanya lagi. “Abdurrahman Wahid siapa?”
“Presiden,” kata Gus Dur. (*)