ABDURRAHMAN Wahid alias Gus Dur merupakan seorang presiden Republik Indonesia keempat yang sekaligus ketua umum Nahdlatul Ulama (NU) berturut-turut selama tiga periode. Gus Dur sendiri dikenal sebagai sosok yang tidak kaku, ia masih sempat bercanda di tengah kesibukan-kesibukannya yang super padat.
Dalam hal ini, penulis akan memaparkan salah satu humor Gus Dur yang cukup menarik mengenai suami-istri bunuh orang kafir. Simak baik-baik humornya berikut ini.
Pada suatu ketika, Gus Dur bercerita tentang seorang kiai sepuh di sebuah pesantren yang antah berantah.
Baca Juga:Duduk Perkara Kebohongan Danki Soal Penembakan 3 Prajurit TNI di GomePertemuan Inter-Parliamentary Union, Pertukaran Informasi Antara Indonesia-Thailand Terkait Rencana Ubah Pandemi Jadi Endemi
Entah berkat apa, pada suatu hari kiai tersebut berkeinginan untuk meminang santriawati yang tentu saja merupakan salah satu dari muridnya. Dan pinangan tersebut disambut baik oleh orang tua dari santriawati tersebut. Sehingga setelah nikah, sebagai suami ia harus melakukan kewajibannya di suatu malam, baik itu setelah Isya dan mungkin disambung dengan wirid-wirid seperlunya.
Ketika sebuah kewajiban tersebut hendak dieksekusi, sang istri menolaknya dengan serta merta. Sebagai suami dan kiai yang cukup sepuh, tentu hal tersebut disikapinya dengan baik dan bijak. Malam kian larut, akhirnya sang suami berinisiatif untuk memberikan ceramah tentang kewajiban suami-istri dalam pandangan agama Islam.
Dan ternyata, ceramah tersebut tidak mempan sama sekali. Akhirnya sang suami sekaligus kiai itu terpaksa menggunakan jurus pamungkasnya.
“Kalau dinda mau melaksanakan kewajiban sebagai istri malam ini, maka pahalanya sama dengan membunuh 100 orang kafir”, ungkap sang suami itu kepada istrinya.
Mendengar hal itu, sang istri pun mulai tertarik dan bergairah. Kemudian ia berseru: “Ayo kita bunuh orang kafir”, cetusnya dengan semangat.
Dalam hati sang kiai berkata: “Ini yang ku tunggu”. Maka malam itu, sang suami sekaligus kiai itu berhasil melaksanakan kewajibannya.
Setelah kewajibannya selesai, sang istri berkata: “Ayo, kita cari pahala lagi, kita bunuh orang kafir”.
Baca Juga:Amankan Beban Pertamina, Jaga Distribusi BBM45 Kios di Pasar Komplek Garuda Tangerang Ludes Terbakar
“Malam ini, orang kafirnya sudah habis, kita tunggu mereka kumpul dulu”, jawab sang suami sekaligus kiai itu sambil tergeletak tak berdaya.
Demikianlah salah satu humor dari Gus Dur mengenai suami-istri bunuh orang kafir. Semoga Almagfurlah senantiasa berada dalam kasih sayang, juga rahmat dan rida-Nya Allah SWT. Amin. (*)