MICROSOFT Corp’s Bing, satu-satunya mesin pencari utama yang dimiliki perusahaan asing yang tersedia di China, mengatakan “lembaga pemerintah yang relevan” telah meminta mereka untuk menangguhkan fungsi saran otomatisnya di China selama tujuh hari.
Penangguhan tersebut menandai yang kedua dari jenisnya untuk Bing sejak Desember 2021. Penangguhan ini muncul di tengah tindakan keras yang sedang berlangsung pada platform teknologi dan algoritma dari Beijing.
Pengguna internet China pertama kali melihat penangguhan tersebut pada Sabtu, 19 Maret.
Baca Juga:Dukung Generasi Muda, Kementerian Malaysia Serukan Pemerintah Adopsi Uang KriptoUsut Dugaan Pungli Parkir Rp 100 Ribu, Dishub DKI Bakal Periksa Laporan Pungli di Pelabuhan Kali Adem
“Bing adalah platform pencarian global dan tetap berkomitmen untuk menghormati aturan hukum dan hak pengguna untuk mengakses informasi,” kata Bing di situs pencariannya di China, seperti dikutip Reuters.
Bing tidak merinci alasan penangguhan tersebut. Sementara Microsoft tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Perusahaan-perusahaan internet di China telah terpukul selama setahun terakhir oleh tindakan keras peraturan pemerintah yang telah memberlakukan pembatasan baru pada area dari konten hingga privasi pelanggan.
Pada Agustus 2021, regulator dunia maya terkemuka Beijing menerbitkan rancangan aturan yang mendikte bagaimana platform internet dapat dan tidak dapat menggunakan algoritme. Versi final dari aturan mulai berlaku bulan ini.
Kondisi ini tentu mempersulit mesin pencari dalam men-crawling data dan konten yang dibutuhkan dalam sistem pencarian. Pasalnya tanpa penggunaan algoritme, sangat sulit untuk mesin pencari melakukan penelusuran secara presisi. (*)