KEHADIRAN pawang hujan yang disapa Rara ikut menarik perhatian di gelaran MotoGP Mandalika. Pasalnya, Roro Istiati masuk ke dalam Sirkuit Mandalika saat hujan deras mengguyur jelang balapan MotoGP Mandalika.
Hujan tersebut membuat waktu start bergeser dari pukul 15.00 WITA alias 14.00 WIB.
Rara masuk ke Sirkuit Mandalika lalu melakukan ritual menangkal hujan. Kehadiran Rara banyak dibahas oleh penggemar MotoGP di dunia maya.
Baca Juga:Polri Telusuri Informasi Mafia Pangan di Balik Kelangkaan MigorDigugat Cerai Suharso Monoarfa, Nurhayati Effendi Datangi Pengadilan Agama Jakarta Selatan
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKS Bukhori Yusuf mengaku geli dengan keputusan pemerintah yang menggunakan pawang untuk mengusir hujan saat perhelatan MotoGP Mandalika. Dia heran lantaran cara tersebut digunakan di tengah kondisi sudah modern.
“Geli saja, karena sepertinya percaturan antardukun dengan teknologi, padahal kita sudah di abad modern dan pinter-pinter lagi,” ujar Bukhori, Senin, 21 Maret.
Ketua DPP PKS itu menyayangkan langkah pemerintah yang mengedepankan perdukunan untuk mengatur cuaca di tengah perhelatan MotoGP Mandalika. Padahal, kata dia, seharusnya pemerintah memanfaatkan teknologi yang kini sudah canggih.
“Seharusnya mengedepankan teknologi daripada dukun,” tegas Bukhori.
Legislator PKS Dapil Jawa Tengah ini menambahkan, pendekatan teknologi lebih baik lantaran tidak bertentangan dengan agama. Berbeda dengan cara-cara perdukunan.
“Teknologi dan agama tidak bertentangan,” tandas Bukhori. (*)