KOREA Utara dilaporkan menolak permintaan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membantunya dalam perang yang terjadi di Ukraina. Bahkan, Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mengatakan bahwa Rusia “terlalu gila”.
Mengutip Mirror, permintaan Putin tersebut disebabkan rendahnya kemajuan pasukan Rusia di Ukraina. Putin juga disebut mempertimbangkan untuk beralih ke rencana cadangan dengan menggunakan senjata nonkonvensional.
Adapun, Korea Utara sendiri mendukung Rusia di Mosi Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hal ini terungkap saat voting dilakukan 3 Maret lalu.
Baca Juga:MUI Sudah Perbolehkan Salat Tarawih di Masjid Kota Tangerang, Tapi Disarankan Tidak untuk BukberChairul Tanjung: Banyak Orang Cari Jalan Pintas untuk Kaya dengan Main Binomo
Sebelumnya, Korut buka suara mengenai situasi Ukraina dan Rusia saat ini. Kementerian Luar Negeri Korut menyalahkan “kebijakan hegemoni Amerika Serikat (AS) dan Barat” atas krisis Ukraina.
“Akar penyebab krisis Ukraina sepenuhnya terletak pada kebijakan hegemonik AS dan Barat yang memanjakan diri mereka sendiri dalam kesewenang-wenangan … terhadap negara lain,” kata juru bicara itu dikutip dari CNN International.
Selain Korut, China juga dianggap sebagai negara yang dekat dengan Rusia. Bahkan, Amerika Serikat beberapa kali menuding China ikut ‘membekingi’ Rusia dalam perang di Ukraina.
Namun, hal tersebut dibantah langsung oleh Beijing. Menurut mereka, China sama sekali tidak memberikan bantuan militer apapun ke Rusia. Sebaliknya, Negeri yang dipimpin Xi Jinping itu ingin ada dialog diplomatik untuk menyelesaikan masalah di Ukraina. (*)