Bagaimanapun, gangguan rantai pasokan pangan bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan jatuhnya Roma. Runtuhnya Kekaisaran Romawi yang sekarat ini turut disebabkan oleh berbagai faktor lainnya, termasuk perang saudara, invasi terus-menerus, dan penurunan tingkat kelahiran.
Lebih jauh lagi, kekayaan Roma yang luas tidak terdistribusi secara merata. Sebagian besar kemewahan kehidupan Romawi hanya tersedia bagi orang-orang yang sangat kaya.
Kebanyakan orang hidup dalam kondisi yang jauh lebih miskin. Apartemen-apertemen Romawi rata-rata tidak memiliki pipa ledeng dan penuh sesak. Selain itu, jaringan perdagangan Roma yang luas tidak serta merta menguntungkan orang-orang miskin yang lebih rentan terhadap penyakit yang juga dibawa oleh perdagangan.
Baca Juga:Rusia Hindari Sanksi Ekonomi Lewat Kripto, Departemen Keuangan AS: Kami Tidak Lihat Kripto Bisa Digunakan Secara MasifDolar AS Diprediksi Segera Tamat, Uang Akan Mengalir ke Emas dan Bitcoin
Jatuhnya Kekaisaran Romawi digunakan sebagai kisah peringatan dalam banyak hal. Terutama ketika menyangkut pentingnya menjaga ekonomi yang kuat dan seimbang untuk kelangsungan hidup sebuah peradaban.
Seberapa mirip situasi ekonomi peradaban modern dengan Romawi Kuno? Ini mungkin pertanyaan penting untuk dipikirkan.
Ada 7 penyebab runtunya kekaisaran Romawi
Pemecahan PemerintahanPengaruh Romawi menurun di abad ke-3 saat Kaisar Diocletian memecah pemerintahan menjadi Kekaisaran Romawi Barat dan Kekaisaran Romawi Timur. Kekaisaran Barat beribu kota di Milan, Italia. Kekaisaran Timur beribu kota di Byzantium, yang kelak dikenal sebagai Konstantinopel.
Pemecahan pemerintahan semula memudahkan kekaisaran berjalan. Dikutip dari History Extra, seiring waktu, kedua bagian Kekaisaran Romawi ini kesulitan bekerja sebagai sebuah kesatuan, termasuk dalam melawan ancaman eksternal dan bangsa lain.
Peradaban dan kekaisaran di timur terus berkembang, terutama secara finansial. Sementara itu, kekaisaran di barat kesulitan menghadapi masuknya bangsa Barbar, pengaruh Kristen, dan menegakkan hukum.
Masuknya Agama KristenAgama Kristen menjadi agama resmi di Romawi sekitar tahun 380. Kendati penyebar dan pemeluknya kelak mengalami persekusi, agama Romawi yang semula menyembah dewa dan kaisar pun ikut pudar.
Perang SaudaraKekaisaran Romawi tidak jarang mengalami instabilitas politik. Pada abad ke-3, Kaisar Alexander Severus tewas oleh pasukannya sendiri saat kampanye. Kondisi politik di Romawi memicu perang saudara yang membuat puncak kepemimpinan cepat berganti.