PERUSAHAAN distributor BBM milik konglomerat Soegiarto Adikoesoemo, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berhasil membukukan kinerja yang cemerlang di tahun 2021 lalu. Laba dan pendapatan AKR mampu melonjak signifikan di sepanjang tahun lalu.
Dalam laporan keuangan AKRA, dikutip Rabu 23 Maret, perseroan mencetak laba bersih Rp1,1 triliun sepanjang 2021. Angka ini naik 20,23 persen dari realisasi laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp924,91 miliar.
Adapun pendapatan AKRA selama tahun 2021 tumbuh 45 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) mencapai Rp25,70 triliun. Pendapatan yang solid ini didukung oleh pertumbuhan volume perdagangan dan distribusi sejalan dengan kenaikan harga jual BBM dan bahan kimia dasar yang didistribusikan.
Baca Juga:Polisi Tetapkan 8 Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin AnginGegara Rokok Erick Thohir Tegur Susi Pudjiastuti
AKRA menghasilkan pertumbuhan yang kuat pada produk kimia dasar dan BBM. Permintaan bahan kimia dasar mencatat pertumbuhan di sektor pabrik pengolahan (smelter), industri rayon dan sektor lainnya. Pasokan minyak bumi ke sektor pertambangan, perkebunan dan sektor lainnya meningkat sepanjang tahun lalu.
Pendapatan dari segmen BBM dan bahan kimia dasar mencapai Rp23,71 triliun, naik 46,20 persen dari pendapatan tahun 2020 yang hanya Rp16,21 triliun.
Kawasan industri dan pelabuhan terintegrasi terbesar di Indonesia, yakni Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE juga turut berkontribusi pada pertumbuhan laba AKRA selama tahun 2021.
Pendapatan JIIPE tumbuh 68 persen secara tahunan menjadi Rp535 miliar, didorong oleh peningkatan penjualan lahan dan perjanjian sewa dari proyek smelter Freeport. Adapun JIIPE telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kini dapat menawarkan berbagai insentif fiskal maupun non-fiskal yang menarik bagi para investor.
Alhasil, dengan integrasi pelabuhan laut dalam dan tersedianya akses transportasi multi moda, JIIPE menjadi pilihan investasi dari investor domestik dan asing.
“Tahun 2021 juga ditandai dengan kenaikan harga minyak dan bahan kimia, kondisi geopolitik yang sedang berlangsung juga telah mengakibatkan volatilitas yang sangat tinggi pada harga energi dan kimia. AKRA terus memberikan kinerja yang positif di tengah masa-masa yang sulit, ini membuktikan ketahanan dari model bisnis perseroan,” ujar Direktur Utama AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo dalam keterangan resminya.