AWAL 2022 diwarnai dengan fenomena menghebohkan. Pasalnya, dua pria berjuluk Crazy Rich tersandung kasus investasi bodong hingga dugaan tindak pencucian uang.
Dua yang dimaksud adalah Indra Kenz yang digelari netizen +62 Crazy Rich Medan dan Doni Salmanan Crazy Rich Bandung. Konon, ada satu Crazy Rich lagi yang sedang dibidik aparat. Seminggu terakhir, Nikita Mirzani berkali melempar sindiran kepada Crazy Rich ketiga dari soal menyimpan uang di Swiss hingga kesejahteraan reseller yang konon dipertanyakan.
Lewat Instagram Stories, Senin (21/3/2022), bintang sinetron Jodoh Wasiat Bapak menilai aksi pamer para Crazy Rich tak bisa disamakan dengan para selebritas Tanah Air.
Baca Juga:Titi Kamal Disangka Artis Korea Shin Min AhImplikasi Resesi Seks Guncang Asia dalam Lonely Economy
“Lanjut: Kalau artis show off itu wajar, namanya selebriti bekerja di layar kaca. Kalau artis show off gunanya supaya dapat yang lebih dari yang dipamerin (endorse). Tonton deh Podcast Om Deddy botak yang bintang tamunya Aa Raffi,” cuit Nikita Mirzani.
Lah yang katanya pengusaha punya jet. Helo, mobil sport dan lain-lain show off ngapain Malih? Siapa yang mau lihat? Yang ada cuma butuh pengakuan saja kalian sama butuh teman-teman dari selebriti supaya pamor naik,” ia menyerang.
Setahu Nikita Mirzani, The Real Crazy Rich alias orang kaya sejati malah enggak doyan pamer dan lebih butuh privasi. Hal ini tak terjadi pada mereka yang mendadak digelari Crazy Rich.
Sejak awal, bintang film Nenek Gayung dan Comic 8 heran, mengapa orang bisa sangat kaya dalam tempo kurang dari lima tahun. Netizen, menurut Nikita Mirzani, mestinya berpikir kritis bukan malah membabi buta memuja.
“Waktu itu saya pernah bilang agak bingung kurang dari 5 tahun kok bisa sekaya ini? Saya ralat ya, setelah saya buka galeri foto saya ternyata bukan kurang dari 5 tahun, tapi kurang dari 3 tahun. Makin kacau kan ha ha ha,” ledek Nikita Mirzani.
Tak henti sampai di sini, Nikita Mirzani bikin pelesetan bahwa jargon “Harta Takhta Wanita” yang merujuk pada tiga godaan terbesar para pria mapan, sudah kuno.