Layaknya bumerang, gaya hidup flexing ini membuat masyarakat curiga. Bagaimana bisa seorang pemuda yang tidak bekerja keras lantas bisa memperoleh miliaran rupiah hanya dalam hitungan bulan. Penyelidikan pun dilakukan dan muncul dugaan adanya penipuan investasi bodong yang mereka lakukan. Sebagai tersangka, mereka berdua sekarang ditahan di penjara.
Arti Flexing
Guru Besar manajemen Universitas Indonesia Prof Rhenald Kasali dikutip dari kanal youtubenya menilai orang-orang benar-benar kaya lazimnya menginginkan privasi dan tidak ingin menjadi perhatian publik apalagi pamer barang-barang mewah.
Sebab jangan dikira pamer barang-barang mewah itu menyenangkan, selain bisa jadi incaran pelaku kejahatan, setelah itu yang akan datang adalah Direktorat Jenderal Pajak mengirim tagihan pajak.
Baca Juga:Kebijakan Moneter Amerika Serikat Pengaruhi Negara Berkembang, Termasuk Indonesia Kena ImbasBuka Suara, Begini Reaksi Xi Jinping Soal Jatuhnya China Eastern Airlines
Ia pun berbagi pengalaman saat di pesawat duduk di berdampingan dengan seseorang yang terlihat amat sederhana, namun tetap was-was jangan-jangan ini adalah orang super kaya.
Rhenald menceritakan, pernah juga satu pesawat dengan salah satu konglomerat di Indonesia, bukan di bisnis kelas malah kelas ekonomi dan ketika makan di suatu restoran, semua orang yang ada di dalamnya sudah dibayarkan oleh orang yang penampilan dan pakaiannya amat sederhana itu.
Menurut Rhenald secara tipologi orang kaya itu bisa dibagi menjadi tiga macam. Pertama orang kaya asli yang gaya hidupnya sesuai dengan kekayaannya yang dimiliki dan tentu saja mereka tidak berisik.
Orang-orang kaya sejati ini kalau mereka membeli barang sesuai kebutuhan. Misalnya membeli pesawat pribadi atau kapal pesiar yang hanya sepersekian persen dari total kekayaannya, untuk menghemat waktu dan menjaga keamanan.
Kedua, orang kaya tapi gaya hidupnya sederhana. Ini ada dua kemungkinan pertama menghindari pajak, kedua memang sejak kecil terbiasa hidup sederhana sehingga ketika harta bertambah gaya hidupnya tak berubah.
Orang seperti ini biasa saja makan pecel ayam atau bakso di pinggir jalan, justru itu lebih nikmat ketimbang mereka yang makan di tempat mahal tapi itu demi konten.
Ke mana pun mereka simpel dan tidak ribet. Di balik kesederhanaan itu siapa sangka memiliki harta triliunan, namun tak sedikit pun dari kekayaannya dipamerkan.