KEMENTERIAN Pertahanan Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) mengembangkan penyakit menular di biolab di Ukraina dengan tujuan menyebarkannya ke Rusia sebagai wabah alami.
Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia, Igor Kirillov, mempresentasikan dokumen yang disita selama operasi khusus Rusia di Ukraina, yang diduga berasal dari Ukraina dan AS. Ini disampaikan dalam konferensi pers di Moskow, Kamis (17/3/2022) lalu.
Menurut dokumen, AS telah melakukan eksperimen di Ukraina dengan virus dalam kerangka proyek P-382, P-444 dan P-568 dan salah satu pengawas penelitian ini adalah kepala Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan ( DTRA) di kedutaan AS di Kyiv, Joanna Wintrall.
Baca Juga:Pasukan Bela Diri Jepang Luncurkan Unit Pertahanan SiberMendag Lutfi Tunda Umumkan Nama Mafia Minyak Goreng Hingga Besok
Kirillov, mengutip dokumen, mengatakan selama percobaan, enam keluarga virus dipilih, termasuk coronavirus dan tiga jenis bakteri patogen, yakni patogen wabah, brucellosis dan leptospirosis.
Patogen ini dipilih karena mereka memiliki fokus alami baik di wilayah Ukraina dan di Rusia, dan penggunaannya dapat disamarkan sebagai wabah penyakit alami. Selain itu, patogen dan virus ini resisten terhadap obat dan memiliki tingkat penyebaran yang cepat dari hewan ke manusia.
Kirillov mengingat bahwa pada tahun 2018, penduduk wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina menghadapi wabah tuberkulosis yang disebabkan oleh jenis baru yang resisten. Lebih dari 70 orang terinfeksi secara bersamaan di pemukiman Peski, dengan hampir semua kasus menyebabkan hasil fatal yang cepat.
Dia kemudian mengingat wabah dirofilariasis, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, di kota Kherson Ukraina pada Februari 2018. Ini terjadi pada waktu yang tidak normal, diikuti dengan kunjungan perwakilan Pentagon ke kota pada April 2019 untuk membahas hasil penyelidikan epidemiologis dan menyalin dokumentasi medis.
“Ini mungkin mengindikasikan infeksi yang disengaja, atau kebocoran patogen yang tidak disengaja dari salah satu laboratorium biologi Ukraina,” kata Kirillov, dikutip dari kantor berita Anadolu Agency (AA).
Pada 10 Maret, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah memperoleh dokumen yang menunjukkan bahwa laboratorium biologi yang disponsori AS di Ukraina melakukan eksperimen dengan sampel virus corona kelelawar.
Catatan yang ditemukan oleh Rusia menegaskan bahwa biolab ini menyelidiki transmisi patogen oleh burung liar yang bepergian antara Ukraina dan Rusia, serta negara-negara perbatasan lainnya.