PASUKAN Bela Diri (SDF) Jepang Hari Kamis lalu meluncurkan unit pertahanan siber yang baru, ditata ulang untuk meningkatkan respons negara tersebut terhadap serangan di dunia maya, domain keamanan yang telah memainkan peran yang semakin penting dalam konflik global.
Unit yang nantinya akan terdiri dari sekitar 540 personel ini bertugas melatih sumber daya manusia, mendukung pelatihan praktis, dan mengelola jaringan informasi dan komunikasi.
Pemerintah Jepang melihat bidang luar angkasa, dunia maya dan spektrum elektromagnetik sebagai pilar utama dalam keseimbangan militer antar negara dan dalam meningkatkan kemampuan pertahanan Jepang.
Baca Juga:Mendag Lutfi Tunda Umumkan Nama Mafia Minyak Goreng Hingga BesokDiduga Putus, Fadly Faisal Dituding ‘Tukang Kompor’ hingga Warganet Curiga Hanya Gimmick, Begini Tanggapan Fuji dan Thariq
Pembentukan unit siber baru di markas besar Kementerian Pertahanan di Tokyo, mencerminkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kemampuan SDF di dunia maya.
“Ancaman serangan siber telah meningkat dan menjadi lebih canggih dari hari ke hari,” ujar Menteri Pertahanan Nobuo Kishi dalam sebuah upacara untuk menandai peluncuran unit, melansir Kyodo News 17 Maret.
“Saat kita menghadapi tugas mendesak untuk meresponsnya dengan tepat, reorganisasi unit pertahanan adalah langkah maju yang besar,” sambung Nobuo Kishi.
Pada upacara peresmian, Menteri Pertahanan Nobuo Kishi menyerahkan bendera kepada komandan unit baru, Mayor Jenderal Kimura Akitsugu dari Pasukan Bela Diri Darat, seperti melansir NHK.
Dia mengatakan, dimulainya unit pertahanan siber yang diperluas merupakan langkah maju yang besar dalam mengamankan keunggulan Jepang di dunia maya, karena lingkungan keamanan nasional menjadi semakin parah.
Untuk diketahui, unit baru ini menggabungkan departemen siber yang telah tersebar di antara pasukan pertahanan diri Darat, Maritim dan Udara dan akan memusatkan penanggulangan siber. (*)