GEGER seorang remaja bernama Arif Fajar (16), asal Desa Majasuka, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengalami penyakit yang tak lazim. Selama enam tahun, telinganya sering mengeluarkan semut hingga kertas. Bagaimana penjelasannya secara medis?
Penyakit aneh yang dialami Arif mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Majalengka Alimudin mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan tengah ditindaklanjuti.
“Saya juga akan mendalami informasi ini ke dokter THT, barangkali pernah mengobati pasien bernama Arif. Betul atau tidak penyakit ini, sebab secara nalar logika tidak masuk akal,” kata dia.
Baca Juga:Ini Sosok Selebgram Mahesa Putri Asisten Hotman Paris yang Ternyata Lulusan FarmasiPenari Balet asal Ukraina Artyom Datsishin Tewas Ditembak Tentara Rusia
Dia mengaku baru mengetahui kabar tersebut melalui media. Sebab, sebelumnya tidak ada laporan ke Dinkes terkait penyakit yang diderita Arif.
Mendapatkan informasi tersebut, dia langsung berkoordinasi dengan pihak RSUD Cideres dan Puskesmas, agar penyakit ini ditindaklanjuti.
“Jujur saja saya baru tahu sekarang dari wartawan, kalau ada penyakit terbilang langka. Belum bisa menanggapi banyak dulu ya sebelum saya tahu kronologis detailnya,” ujar Ali.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Majalengka Erni Harleni angkat bicara. Dia mengaku ada beberapa kejanggalan terkait penyakit yang diderita Arif.
Dia menjelaskan, telinga manusia terbagi menjadi tiga bagian. Yakni telinga luar, tengah dan dalam.
“Nah yang bisa kita lihat secara langsung telinga bagian luar yang ukurannya sekitar 2 cm dari tragus sampai membran timpany,” kata dia.
Oleh karena itu, dia menyatakan kecil kemungkinan jika ada semut berkembang biak di dalam telinga manusia.
Baca Juga:Invasi Rusia ke Ukraina, Ribuan Orang Negeri Beruang Merah Mengais Suaka ke Amerika SerikatKutukan Pulau Ular di Laut Hitam Akhirnya Menelan Korban
Apalagi jumlah semut sampai ribuan ekor disertai gulungan kertas di saluran telinga Arif.
“Telinga tidak memproduksi kertas paling serumen atau kotoran telinga,” ujar dia.
Kendati demikian, dia mengaku masih memeriksa penyakit aneh yang dialami Arif. Khususnya data rekam medis yang dialami Arif. (*)