“Sebenarnya tidak ada yang terjadi dan kami tidak berniat untuk menyatakan perang terhadap Ukraina. Tolong jangan salah paham kami justru menganggap Ukraina sebagai saudara kami,” ujarnya lagi.
“Memerangi Ukraina adalah gagasan yang tidak masuk akal bagi kami.”
Kala itu, ia pun membeberkan NATO telah melakukan lima fase ekspansi di Europa Timur. Dari tahun 1999 hingga 2020.
Ukraina telah berminat dengan NATO sejak 1992. NATO bahkan sempat membentuk komisi khusus urusannya dengan Ukraina pada 1997, yang menyediakan forum diskusi masalah keamanan guna memajukan relasi kedua belah pihak.
Baca Juga:Berpakaian Serba Hitam, Istri Doni Salmanan Penuhi Panggilan Penyidik BareskrimSalah Satu Korban KKB Papua Ternyata Warganya Anies Baswedan
Keinginan masuk NATO juga disebutkan kembali mantan Presiden Ukraina Leonid Kuchma yang kepemimpinannya berakhir 2005. Namun sayang, saat mantan Presiden Viktor Yanukovich, politikus pro-Rusia berkuasa di 2010, proses berhenti.
Di 2014, keinginan kembali menjadi anggota makin tinggi. Salah satu penyebabnya adalah Rusia sendiri.
Bagi Ukraina, menjadi anggota NATO akan secara signifikan meningkatkan dukungan militer Ukraina dari pihak luar, termasuk AS. Meski, ini memungkinkan NATO melancarkan kegiatan militer di Ukraina atau atas nama Ukraina, yang pasti tak disukai Rusia. (*)