Pada 15 Maret 1942, perusahaan trem Batavia Electrische Tram Maatschappij (BETM) diambil alih Jepang dan berganti nama menjadi Seibu Riyoku Kiko Shinden. (Foto: Wikimedia Commons)
Namun, semua itu berubah ketika Jepang telah menguasai Indonesia sedari tanggal 8 Maret 1942. Jepang bergerak cepat menguasai semua sektor penting bekas pemerintahan Hindia-Belanda. Trem, salah satunya. Pun secara resmi Jepang baru mengambil alih trem pada 15 Maret 1942. Perusahaan BETM lalu diubahnya menjadi Seibu Riyoku Kiko Shinden. Setelahnya, Jepang menghapus aturan kelas dalam trem. Jepang menganggap semua manusia setara. Tiada yang berbeda.
“Di masa pendudukan Jepang di Jakarta, pengoperasian trem terus berlanjut walau tidak berjalan sebaik masa pemerintahan Hindia Belanda. Beberapa lijn pada masa pendudukan Jepang sempat tidak beroperasi, karena pengeksploitasian besi-besi rel trem yang bertujuan memenuhi keperluan militer Jepang.
Baca Juga:Polemik dokter Sunardi Ditembak Mati Densus 88, Politikus PSI Angkat Bicara: Pilih Rakyat, Polisi, atau Teroris yang Mati?Multitalenta Sejak Dulu, Mantan Trainee BTS Ungkap Iri Lihat Kecerdasan Jungkook Maknae
“Pemerintahan militer Jepang di Jakarta memang tidak memfokuskan dalam pembangunan sarana dan prasarana kota, tetapi ada dampak positif yang dilakukan oleh Jepang melalui propaganda dan menghapuskan hal-hal yang berbau Belanda. Berkat andil Jepang, sistem pembagian kelas di atas trem yang menempatkan kaum pribumi berada di strata terbawah pada masa Hindia Belanda berhasil dihapuskan,” tutup Mohamad Syauqi Hadzami dalam skripsinya berjudul Transportasi Trem di Batavia 1942-1962 (2017).