PEKAN ini, sorotan mata dunia mengarah ke Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) ketika seri kedua MotoGP musim 2022 digelar di Sirkuit Mandalika. Pada 18-20 Maret, MotoGP Mandalika jadi helatan pertama di Indonesia sejak MotoGP Sentul, Bogor pada 1997.
Namun, tahukah Anda, selain karena perhelatan MotoGP, Lombok sudah punya seribu satu alasan untuk jadi perhatian dunia. Salah satunya, gugusan pantai yang kerap kali dijadikan destinasi berselancar (surfing).
Mandalika punya banyak spot surfing, baik untuk pemula maupun profesional. Tak heran, pada akhir 2020 silam, Mandalika sempat jadi tuan rumah untuk kompetisi surfing bertaraf internasional, Mandalika Hotel Association atau MHA Open 2020 Surfing Competition yang berlangsung pada 16 – 19 Desember 2020.
Baca Juga:Generasi Burung Garuda, Telur Elang Jawa Menetas di Taman Nasional Gunung Halimun SalakPeneliti Ini Ungkap Bagaimana Teleskop Luar Angkasa James Webb Menengok Masa Lalu Melalui Bintang
Salah satu pantai yang jadi pusat perhatian adalah Pantai Seger. Ketinggian ombak di pantai ini dinilai sangat bagus dan menantang bagi siapa pun pecandu surfing. Lokasi Pantai Seger sekitar 7,3 kilometer dari Sirkuit Mandalika. Sedangkan dari Pantai Kuta hanya dua kilometer.
Dinukil dari laman lombokindonesia.org, beberapa wisatawan berpendapat bahwa mereka lebih menyukai surfing di pantai ini ketimbang di Pantai Kuta Lombok. Karena pemandangan dan ombaknya lebih cantik.
Selain itu, Pantai Seger juga identik dengan ritual “Bau Nyale”, yaitu berburu cacing laut atau nyale. Ritual ini dimulai ketika nyale mulai muncul di sekitar pantai, yaitu sekitar bulan Februari sampai Maret.
“Bau Nyale” adalah ritual masyarakat setempat untuk menghormati Putri Mandalika. Bau Nyale memiliki hubungan yang erat dengan Bukit Mandalika yang terletak tak jauh dari Pantai Kuta.
Menurut mitos, “Nyale” merupakan reinkarnasi dari Putri Mandalika. (*)